Rabu 22 Jan 2020 13:20 WIB

Menkeu: Pemerintah akan Pantau Potensi Dampak Virus Corona

Wabah virus korona dari China sudah mencapai ke sejumlah negara.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pemerintah masih memantau potensi dampak dari penyebaran virus korona di China terhadap Indonesia. Khususnya, efek ke sistem perekonomian Indonesia, dari sisi pasar modal ataupun sektor riil.

Sri mengatakan, potensi tersebut tidak hanya dilihat dari sisi Indonesia sebagai satu negara saja, melainkan sebagai bagian dari kawasan regional maupun global. "Karena, ini menyangkut hal yang lebih banyak, seperti halnya SARS ataupun H1N1 (flu babi). Potensi ini yang kita lihat dampaknya," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (22/1).

Baca Juga

Selain mengantisipasi ke sektor ekonomi, Sri menambahkan, pemerintah juga sudah berupaya mencegah penyebaran virus korona tidak masuk ke Indonesia. Di antaranya melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pemangku kepentingan lain.

Sri menjelaskan, langkah mitigasi kini sudah dilakukan di bandara dan berbagai rumah sakit. Selain itu, industri yang berhubungan dengan virus maupun aspek kesehatan lain juga turut terlibat. "Kami terus berkoordinasi," katanya.

Diketahui, pada akhir perdagangan Selasa (21/1), pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat masuk ke zona merah. Kondisi ini terjadi setelah wabah virus dari China dikabarkan sudah mencapai wilayah AS.

Dilansir Reuters, indeks S&P 500 berakhir terkoreksi 0,26 persen pada level 3.320,8, sementara indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,52 persen ke posisi 29.196,04, dan indeks Nasdaq Composite ditutup turun 0,19 persen pada level 9.370,81.

Kekhawatiran terhadap virus corona ini mengingatkan investor terhadap krisis penyakit Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2003.

Seperti dilansir di Associated Press (AP) sebelumnya, sebuah investigasi menemukan bahwa penyebab wabah pneumonia China merupakan virus corona tipe baru. Meski sama-sama keluarga virus korona, media China menyebut virus penyebab SARS belasan tahun lalu berbeda dengan korona, virus penyebab wabah misterius saat ini.

Nama corona dalam bahasa Latin berarti bulatan atau mahkota. Ini menggambarkan bentuk virus saat dilihat dengan mikroskop. Virus korona merupakan keluarga besar virus yang diidentifikasi terdapat di tubuh manusia pada 1960-an. Sebagian mengakibatkan selesma, sementara sebagian lain ditemukan pada kelelawar, unta, dan binatang lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement