Rabu 22 Jan 2020 21:20 WIB

KUII ke-7 Diharapkan Buat Umat Islam Lebih Maksimal Berperan

KUII akan diselenggarakan di Bangka Belitung.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
KUII ke-7 Diharapkan Buat Umat Islam Lebih Maksimal Berperan. Foto:  Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin melayat ke rumah duka pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Pendopo Silaturahim, Jakarta Timur, Senin (20/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
KUII ke-7 Diharapkan Buat Umat Islam Lebih Maksimal Berperan. Foto: Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin melayat ke rumah duka pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Pendopo Silaturahim, Jakarta Timur, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin berharap Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII 2020 dapat membuat umat Islam lebih maksimal berperan dalam konteks kebangsaan. Kongres 5 tahunan tersebut akan digelar pada 26-29 Februari mendatang di Bangka Belitung.

"Kongres ini tentu akan mengamati apa masalah yang dihadapi dalam kehidupan bangsa dan apa masalah yang melilit umat Islam ini yang harus diatasi sehingga umat Islam lebih maksimal menampilkan peran kebangsaan untuk Indonesia yang sudah dilekatkan oleh para pendiri bangsa yang diharapkan menjadi adil makmur," ujar dia di kantor MUI, Rabu (22/1).

Baca Juga

Din mengatakan, Kongres Umat Islam Indonesia ke-7 ini membahas masalah strategis umat Islam dengan materi utama yaitu tentang strategi perjuangan umat Islam Indonesia untuk Indonesia yang maju, adil, makmur dan bermartabat.

"Ini tema yang sesungguhnya sudah dibicarakan pada KUII sebelumnya dan merupakan manifestasi tanggung jawab umat Islam untuk mengisi negara bangsa yang berdasarkan Pancasila ini karena bagi umat Islam tertentu, negara Pancasila itu merupakan Daarul Akhdi wa Syahadah (Negara kesepakatan dan pembuktian)," paparnya.

Bagi Din, Umat Islam Indonesia mempunyai komitmen yang besar sekali untuk mengisi negara Pancasila ini menuju Indonesia yang adil, makmur dan bermartabat.

"Bagaimana strateginya, itu yang dibahas. Tentu dalam strategi perjuangan umat Islam itu belum final, bagaimana perjuangan umat Islam dalam membangun NKRI yang berdasarkan Pancasila ini," ungkap dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement