Kamis 23 Jan 2020 11:20 WIB

Pascagempa, Aktivitas Vulkanik Kawah Dieng tak Meningkat

Gempa dengan magnitudo 1,4 yang mengguncang Kawah Dieng pada Senin (20/1).

Lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara memastikan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik kawah di Dataran Tinggi Dieng pascagempa dengan magnitudo 1,4 yang mengguncang wilayah itu pada Senin (20/1). Situasi saat ini aman dan terkendali, sedangkan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya.

"Alhamdulillah, tidak ada peningkatan aktivitas kawah di kawasan Dataran Tinggi Dieng pascagempa kemarin," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis (23/1).

Baca Juga

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie juga nenambahkan saat ini tidak ada lagi aktivitas kegempaan di kawasan Dataran Tinggi Dieng. "Kami masih memantau aktivitas kegempaan di Dieng guna memonitoring kemungkinan adanya gempa susulan, namun hingga saat ini tidak terdeteksi adanya aktivitas kegempaan," kata dia.

Pada Senin (20/1), pukul 13.54 WIB, wilayah Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa itu dengan magnitudo 1,4.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,25 LS dan 109.91 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer arah utara Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada kedalaman lima kilometer. "Jenis dan mekanisme gempa,dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya adalah jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal," katanya.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kendati demikian, BMKG memberikan sejumlah tips kepada masyarakat agar aman dari kemungkinan terjadinya gempa.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement