REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali menyiapkan stok obat antiviral untuk fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan. Stok tersebut disiapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Korona baru, yang telah menimbulkan wabah di kota Wuhan, China.
"Kita sudah siap sama obatnya, Tamiflu, dengan persediaan ada lima ribu untuk di Provinsi Bali. Jadi ini kita siap siagakan ketika ditemukan kekurangan di layanan kesehatan bisa kita tambahkan. Itu sebutannya stok cadangan untuk kasus Coronavirus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjayadi Denpasar, Kamis (23/1).
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada temuan kasus infeksi virus Korona di Bali. Kendati demikian, Dinas Kesehatan sudah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan supaya bisa cepat melakukan penanganan jika virus itu sampai masuk ke wilayah Bali.
"Memang informasinya sudah masuk dari China ke Thailand, sementara di Bali ini tidak ada. Bali masih aman dan mudah-mudahan tidak masuk ke Bali. Kita sudah siagakan dengan mengaktifkan surveilansnya dan melakukan pengamatan terhadap penyakitnya," kata Ketut Suarjaya.
Pemerintah juga sudah menjalankan upaya-upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Korona. Antara lain dengan memantau kondisi penumpang yang datang dari luar negeri.
Alat pemindai suhu tubuh sudah dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk mendeteksi pendatang yang kemungkinan terinfeksi virus. Penumpang yang suhu tubuhnya melebihi rata-rata suhu normal akan diperiksa lebih lanjut.
"Kalau mengarah pada gejala infeksi paru akan dirujuk ke RSUP Sanglah untuk diisolasi dan melalui pemeriksaan laboratorium lebih lengkap," katanya.
Guna menghindari infeksi virus Korona, Ketut menganjurkan warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Warga juga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, batuk, dan sesak nafas.