Kamis 23 Jan 2020 19:32 WIB

3 Hakikat Kematian yang Penting Diketahui Umat Islam

Kematian pada dasarnya adalah jembatan menuju kehidupan akhirat.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Kematian pada dasarnya adalah jembatan menuju kehidupan akhirat. Foto ilustrasi kematian.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kematian pada dasarnya adalah jembatan menuju kehidupan akhirat. Foto ilustrasi kematian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Banyak yang beranggapan bahwa kematian merupakan akhir dari suatu perjalanan. 

Itulah mengapa banyak pula yang mengatakan bahwa kematian artinya istirahat dengan tenang. Padahal, tahukah Anda tentang rahasia kematian? 

Baca Juga

Dalam buku Belajar Mudah Memahami Hikmah, Abinya Nasha, menjelaskan rahasia kematian yang sering diabaikan manusia.  

Pertama, kematian memutuskan kesempatan manusia untuk beramal. Ketika kematian telah menjemput, maka tiadalah kesempatan yang kita dapatkan untuk mengumpulkan amal diri karena kesempatan telah tertutup. 

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam, dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, ‘alangkah baikhnya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.’” (QS al-Fajr: 23-24). 

Karena itu, mengingat hal ini seharusnya manusia bisa tersadar bahwa setelah kematian justru ada beberapa hal yang perlu direnungi. Namun, tidak ada lagi kesempatan untuk beramal.  

Kedua, adanya fitnah kubur dan azab kubur. Fitnah kubur ialah ujian berupa pertanyaan-pertanyaan di dalam kubur kepada si mayit mengenai siapa Tuhannya, agamanya, dan nabinya. Bagi orang yang beriman, Allah SWT akan memudahkannya menjawab pertanyan tersebut.

Allah juga memerintahkan untuk menghamparkan surga baginya, memakaikannya pakaian surga, dan membukakan pintu surga sehingga udara sejuk dan bau harum akan menghiasi kuburannya. Kemudian, diluaskannya kubur sejauh mata memandang. 

Sedangkan bagi orang kafir, tidaklah dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dihamparkan neraka baginya, maka hawa panas akan menyelimuti kuburannya dan bau busuk akan menyeruak dari kuburnya. 

Kemudian, kuburannya diimpitkan Allah  SWT hingga tulang belulangnya pecah menancap satu sama lain. Inilah yang disebut siksa kubur, yakni siksaan yang tidak bisa dilewati saat menjawab fitnah kubur. Lama tidaknya siksa kubur ini pun dipengaruhi besar kecilnya kedurhakaan yang dilakukan. 

Ketiga, pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Siapa bilang ketika kematian menjemput maka kehidupan akan juga berakhir? Ternyata tidak. Kehidupan tidak hanya berhenti di alam kubur/barzakh.  

Setelah datang hari kiamat, maka akan ada hari hisab dan pertimbangan amal. Hisab adalah penampakkan, penghitungan, dan penetapan atas apa yang diperbuat atau yang pernah dilakukan selama di dunia.

Semuanya akan Allah perlihatkan mulai dari yang amal baik ataupun dosa-dosa yang diperbuat. Sejalan dengan firman Allah SWT. “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS al- Ghasyiyah: 25-26) 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement