Ahad 26 Jan 2020 17:49 WIB

Belum Ada Turis Batalkan Kunjungan Ke Cap Go Meh Singkawang

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalbar, berlangsung pada 8 Februari 2020.

Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat. Belum ada informasi bahwa turis atau wisatawan membatalkan kunjungan untuk menyaksikan Cap Go Meh di Kota Singkawang menyusul penyakit Pneumonia yang disebabkan virus corona.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro
[Ilustrasi] Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat. Belum ada informasi bahwa turis atau wisatawan membatalkan kunjungan untuk menyaksikan Cap Go Meh di Kota Singkawang menyusul penyakit Pneumonia yang disebabkan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar) Nugraha Henray Saputra menyebutkan sejauh ini belum ada informasi bahwa turis atau wisatawan membatalkan kunjungan untuk menyaksikan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Pembatalan menyusul penyakit Pneumonia yang disebabkan virus corona.

"Virus Corona dari Tiongkok yang sudah mewabah tentu sedikit banyak menjadi perhatian dan ada kaitan dengan kegiatan Cap Go Meh di Singkawang. Kita tahu biasanya turis dari negara tirai bambu ramai hadir dan juga pulang kampung, hal itu tentu menjadi kekhwatiran turis lainnya. Namun sejauh ini belum ada turis yang membatalkan perjalanan ke sana," ujarnya di Pontianak, Ahad (26/1).

Baca Juga

Henray menilai meski belum berdampak rencana kunjungan wisatawan ke Cap Go Meh pada 8 Februari 2020, pemerintah daerah Kalbar harus serius mengantisipasi. Sebab, penyebaran virus ini sudah meluas.

"Kita khawatir bisa masuk ke Kalbar dari pintu PLBN dan bandara perlu disiapkan scanner suhu tubuh di tiap pintu masuk tersebut. Kemudian perlu disiapkan skenario apabila ada turis asing yang masuk ke Kalbar terjangkit virus corona," kata dia.