REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Presisi menargetkan Kontrak Baru senilai Rp 7 triliun pada 2020. Target perolehan Kontrak Baru tersebut meningkat jauh dibandingkan dengan capaian sebelumnya.
"Berbekal kinerja perolehan Kontrak Baru tahun 2019 cukup memuaskan, kami menargetkan perolehan kontrak baru tumbuh 20 persen," kata Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso, dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (27/1).
Pada tahun lalu, PP Presisi membukukan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp 5,9 triliun. Perolehan tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 5,2 triliun.
Menurut Direktur Utama PP Presisi, Iswanto Amperawan, sektor konstruksi masih mendominasi perolehan Kontrak Baru 2019 dengan porsi sebesar 97,8 persen. Dari perolehan Kontrak Baru tersebut, sebesar 51,8 persen berasal dari eksternal PP Persero selaku entitas induk.
Sementara itu, perusahaan optimistis dapat mencapai target Kontrak Baru senilai Rp 7 triliun pada tahun ini. Strategi yang dijalankan yaitu antara lain memperluas pangsa pasar di luar group.
Selain tetap mencari kontrak-kontrak konstruksi pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan dan sebagainya, perusahaan juga membidik kontrak proyek pembangunan infrastruktur tambang.
Tidak hanya itu, perusahaan juga terus mengembangkan bisnis mining services dari entitas anak sebagai diversifikasi usaha yang masih berbasis alat berat. Perusahaan juga terus mengembangkan kapabilitas baru, dan melakukan inovasi secara berkelanjutan.