Selasa 28 Jan 2020 18:24 WIB

Enam Warga China Terdampar di Pulau Rote

Keenam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari kota Jiangsudi China.

 Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020).   Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.
Foto: Chinatopix via AP
Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak enam warga negara China dilaporkan oleh pihak Kepolisian Resor Rote Ndao terdampar di perairan Papela, Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (28/1). Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Haryo Wibowo Selasa (28/1) mengatakan bahwa enam pria warga negara China itu adalah Fan Shenghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chu Kaishan. "Keenam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari kota Jiangsudi China," katanya.

Bambang mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, keenam WNA asal China itu hendak melakukan pelayaran ke Australia menggunakan sebuah kapal kayu. Kapal kayu itu bernama KMP Indah yang ditempuh dengan waktu tiga malam pelayaran.

Baca Juga

Namun saat tiba di perairan Australia keenam warga China itu justru dihadang oleh polisi perairan Australia dan diamankan oleh pihak keamanan setempat dan dilakukan pemeriksaan di tengah laut selama dua malam.

Keenam WNA China itu ditemani oleh dua orang warga negara Indonesia, yakni Aba dan Madan. Usai dilakukan pemeriksaan dan kapal yang digunakan disita oleh pihak keamanan Australia, mereka lalu diberikan kapal baru pengganti KMP Indah untuk kembali berlayar ke Indonesia dengan dibekali dua jerigen BBM Solar.

Saat tiba di perairan Indonesia, sekitar pukul 08.15 WITA kapal yang ditumpangi oleh mereka mengalami kehabisan BBM tepat di belakang tambak garam Fai Fua Kecamatan Rote Timur. Sehingga kapten kapal pun menambatkan jangkar.

"Kebetulan kapal patroli dari Polairud dan Lanal Rote yang sedang berpatroli bersama menemukan mereka. Ketika sedang dilakukan pemeriksaan ditemukan enam WNA tersebut sedang berada di dalam kapal itu," ujar dia.

Usai diamankan oleh pihak keamanan Polres setempat kemudian memanggil petugas kesehatan di Kabupaten Rote Ndao. Petugas kesehatan diminta untuk memeriksa adanya kemungkinan keenam warga China itu terjangkit virus corona. "Tadi kami sempat datangkan petugas kesehatan untuk memeriksa mereka. Tetapi hasilnya negatif dari corona," ujar dia.

Saat ini pihak kepolisian setempat masih berkoordinasi dengan pihak imigrasi Kupang, untuk mengambil langkah selanjutnya untuk dipindahkan ke Kupang. Terkait dua warga negara Indonesia yang membawa enam WNA itu, kata Bambang akan didalami lagi, untuk mencari tahu motif dari kejadian tersebut.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement