Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Di tengah musim liburan terbesar China, banyak penduduknya yang mengurung diri di rumah karena wabah virus corona yang mematikan. Tak ayal, hal itu membuat para penduduk melakukan aktivitas daring, seperti bermain video gim.
Bahkan, di tengah wabah virus corona, server dari PUBG--gim daring dengan basis pengguna besar di China--mendadak bermasalah. Pengamat industri menilai, lonjakan akses itu terjadi selama liburan Tahun Baru Imlek, ditambah dengan banyaknya acara publik dan tempat wisata yang ditutup saat ini.
"Di tengah situasi saat ini, hampir semua orang China sedang online. Saya perkirakan, jumlah pengguna yang online meningkat dua-tiga kali lipat dari biasanya," kata Pendiri Chengdu Gaming Federation, Charlie Moseley, dikutip dari Abacusnews, Rabu (29/1/2020).
Baca Juga: Gara-Gara Terlalu Semangat Main PUBG, Pria 25 Tahun Ini Meninggal! Dokter Bilang . . . .
Lonjakan pemain itu membanjiri versi China dari PUBG Mobile keluaran Tencent, namanya Game for Peace. Itu dilakukan karena mereka semua tak bisa keluar rumah.
Salah satu tokoh gim berpengaruh di Weibo, Tiyuxiaoqiao menuliskan keluhan berbunyi, "rencana menonton film batal, acara kumpul dengan teman dibatalkan, mandi air panas juga batal. Kini saat saya ingin mein gim, server-nya bermasalah."
Menanggapi keluhan para pemain, Tencent mengunggah kiriman melalui Weibo. Perusahaan menyampaikan tengah berupaya meningkatkan kapasitas server.
"Antusiasme pemain meningkat secara luar biasa sehingga terjadi masalah kecil," tulis Tencent.