REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 turut dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memfokuskan tema Gizi Optimal untuk Generasi Milenial tahun ini untuk sosialisasi 1.000 hari pertama kelahiran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, momen Hari Gizi Nasional 2020 akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan balita stunting. Termasuk, untuk kaum milenial.
Ia menekankan, persoalan-persoalan remaja tidak dapat diselesaikan cuma oleh mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan. Joko menegaskan, diperlukan dukungan kontribusi dari berbagai bidang.
"Sinergitas dan kontribusi lintas program, lintas sektroal, lintas profesi dan seluruh mitra pembangunan," kata Joko dalam peringatan dan pengecekan kesehatan gratis di Museum Gunung Merapi, Jumat (31/1).
Peringatan dibuka Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun. Dalam sambutannya, ia berharap, sosialisasi dapat menjadi sarana guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran seluruh masyarakat khususnya generasi muda.
Sebab, ia menilai, pengetahuan tentang pentingnya 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) itu penting dimiliki sejak dini. Terlebih, 1.000 HPK itu dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak-anak berusia dua tahun.
"Masyarakat dapat memahami tentang masa kritis yang menentukan masa depan seorang anak," ujar Sri.
Kepada pelajar-pelajar SMA, ia mengimbau untuk membiasakan diri sejak dini memperhatikan kesehatan dan gizi pada remaja. Sebab, ia mengingatkan, dampak buruk kekurangan gizi pada periode 1.000 HPK akan berdampak sangat besar.
Bahkan, Sri berpendapat, dampaknya bisa mempengeruhi kualitas sumber daya generasi penerus bangsa. Dia menilai, persoalan-persoalan gizi dan kesehatan remaja sangat mempengaruhi kualitas pada saat usia produktif.