REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan antisipasi peringatan dini cuaca ekstrem. Dinas PU Kota Tangerang Selatan menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan sewaktu-waktu.
Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kota Tangsel Rosi Yuliandi mengungkapkan peringatan dini telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai cuaca ekstrem. Hal tersebut membuat semua pihak termasuk Dinas PU Kota Tangsel mulai bersiaga.
“Kami dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah menyiapkan ratusan karung pasir hingga kawat bronjong untuk mengantisipasi jebolnya tanggul sungai di sejumlah titik,” katanya.
Bencana banjir yang terjadi pada awal tahun menjadi fokus tersendiri bagi Dinas PU Kota Tangsel menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan dini sewaktu-waktu. Kemudian, sejumlah petugas pun dibagi ke dalam beberapa wilayah guna mempercepat penanganan.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD dalam memetakan lokasi yang rawan terjadinya bencana seperti turap jebol, longsor, banjir akibat drainase tersumbat dan lainnya," kata Rosi, Sabtu (1/2).
Di samping itu, Kepala Dinas PU Kota Tangsel Aries Kurniawan menambahkan terdapat 26 titik lokasi longsor atau turap jebol di wilayah Kota Tangsel. Hal itu berdasarkan data yang diperoleh oleh petugas lapangan akibat bencana banjir awal tahun 2020.
Menurutnya, sebanyak 20 titik masuk dalam kewenangan Dinas PU Kota Tangsel dan enam lokasi jadi kewenangan BBWS Ciliwung Cisadane. Kata Aries, penanganan pun sudah dilakukan sejak awal banjir surut.
“Mulai dari perbaikan turap, jalan rusak, memperlancar saluran di drainase hingga meminta kepada Bala Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane mempercepat perbaikan,” katanya.
Aris melanjutkan, 20 titik yang masuk kewenangan Pemkot Tangsel, 11 lokasi sudah diselesaikan dan sisanya dalam tahap penyelesaian tahap akhir. “Sedangkan kewenangan BBWS pun dikerjakan secara bertahap. Intinya, penanganan dini sudah dilakukan pascabanjir lalu," ujar Aris.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangsel pada awal tahun lalu berdampak pada 18.045 keluarga atau 65.001 jiwa. Banjir tersebut telah menewaskan empat orang.