REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Horison mengatakan, RSUD Soedarso Pontianak tengah merawat satu pasien yang menunjukkan gejala pneumonia. Kendati demikian, penyakit yang diderita pasien tersebut belum tentu merupakan infeksi virus corona jenis baru.
"Kami tegaskan di sini, pasien tersebut belum positif terkena virus corona. Kalau bahasa media atau bahasa hukum, pasien ini diduga terkena, namun dalam bahasa medis, pasien ini dalam pengawasan kami karena belum tentu si pasien positif terdampak corona, makanya kata awasi," kata Horison di Pontianak, Senin.
Horison menjelaskan, pihaknya melakukan pengawasan mengingat pasien yang ditempatkan di ruang isolasi itu pernah berkunjung ke Kuala Lumpur. Ia mengungkapkan bahwa kota di Malaysia tersebut menjadi salah satu wilayah di luar China yang telah mengonfirmasikan adanya korban virus corona.
Menurut Horison, pada tanggal 2 Februari pada pukul 19.00 WIB, Dinkes Kalbar merawat pasien yang memiliki gejala, batuk dan pilek. Setelah diperiksa, pasien tersebut memiliki gejala pneunomia ringan, seperti batuk berdahak disertai sesak napas, pernapasan cuping hidung, dan penggunaan otot-otot pernapasan dada berlebihan.
Pasien tersebut diketahui berangkat ke Kuala Lumpur pada tanggal 23 Desember dan kembali ke Pontianak pada tanggal 31 Desember 2019 melalui jalur Kuching-Pontianak dengan menggunakan bus. Pada 2 Februari 2020, pasien kemudian menunjukkan gejala pneunomia dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Pontianak.
Mengingat Indonesia tengah meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti standar darurat kesehatan dunia, maka pasien itu mendapatkan perlakuan khusus dan dipindahkan ke ruang isolasi di RSUD Soedarso pada Senin pukul 02.00 dini hari. Horison menjelaskan, saat ini kondisi pasien dalam keadaan stabil dan mulai menunjukkan tanda penyembuhan.
"Ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi, bukan berarti si pasien kita perlakukan demikian karena positif terjangkit," katanya.
Menurit Horison, pihaknya sudah mengambil beberapa contoh spesimen dari pasien dan dikirim ke Jakarta. Hasil laboratorium akan diketahui pada Selasa besok.
"Apa pun hasilnya, tidak akan kita tutupi dan akan kita sampaikan besok, begitu hasilnya keluar," tutur mantan Kadis Kesehatan Kapuas Hulu itu.
Sementara itu, kata Horison, untuk pihak keluarga pasien juga sudah dilakukan pengawasan dan diminta untuk segera melaporkan kepada Dinkes jika mengalami pneumonia ringan.