Selasa 04 Feb 2020 23:51 WIB

Akademisi: Peringatan Hari Kanker Momentum Terapkan PHBS

Hari Kanker Sedunia merupakan momentum tepat berperilaku hidup sehat.

Pita perlambang perjuangan melawan kanker.
Foto: Flickr
Pita perlambang perjuangan melawan kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo, M.PH mengatakan peringatan hari kanker sedunia merupakan momentum yang tepat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Momentum yang tepat untuk berperilaku hidup sehat, mengonsumsi makanan yang sehat, rutin olah raga, tidak merokok dan lain sebagainya," katanya di Purwokerto, Selasa (4/2).

Dia juga mengingatkan mengenai pentingnya melakukan deteksi dini kanker. "Deteksi dini kanker itu sangat penting untuk dilakukan, agar lebih cepat mendapatkan penanganan medis," katanya dan menambahkan bahwa pemerintah perlu terus meningkatkan sosialisasi mengenai perilaku hidup sehat kepada masyarakat.

"Dengan meningkatkan sosialisasi mengenai pola hidup sehat diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus meningkatkan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyakit kanker.

"Dengan demikian diharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker juga makin meningkat," katanya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengatakan kanker merupakan penyakit yang masuk kategori tidak diketahui penyebabnya atau 'unknown disease'.

"Banyak teori di dunia mengatakan karena inflamasi atau peradangan. Inflamasi itu bisa dipacu oleh apa saja," katanya.

Teori tersebut, katanya, menyebutkan bahwa inflamasi bisa dipacu oleh infeksi, polusi dan sebagainya. Untuk polusi hal itu bisa datang dari luar maupun dalam pikiran manusia.

Terkait peringatan hari kanker dunia, ia mengatakan adanya poliklinik terpadu penanganan kanker di RSCM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penyakit berbahaya tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement