Rabu 05 Feb 2020 03:03 WIB

Sunah Nabi Muhammad untuk Menjaga Kecantikan

Kecantikan tak hanya dilihat secara lahir, tapi juga batin.

Rep: MG 01/Min Ladunna Ilma/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA — Tampil cantik merupakan dambaan setiap wanita. Umumnya, penampilan cantik diwujudkan dengan mengenakan busana yang indah, wajah berhias, dan mengenakan perhiasan.

Namun Islam memiliki tradisi tersendiri untuk menjaga kecantikan. Secara tersirat, ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini mengajarkan, bahwa kecantikan tak hanya dilihat secara lahir, tapi juga batin. Kecantikan yang pertama diwujudkan dengan menghias diri sesuai dengan yang dianjurkan Rasulullah SAW, seperti yang diuraikan berikut ini.

Baca Juga

Menjaga pandangan dan menutup aurat

Kecantikan akan tampak bila seorang wanita menjaga pandangan dan kehormatannya. Dengan begitu seorang wanita akan disegani dan anggun di mata orang lain. Allah berfirman dalam Surah an-Nur ayat 30, yang artinya, “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya...”

Bercelak

Di antara sunnah menjaga kecantikan lahir adalah dengan bercelak. Rasulullah bersabda, “Bercelaklah kalian dengan Itsmid, karena dia bisa mencerahkan mata dan menumbuhkan rambut (bulu mata).” Hadis ini termaktub dalam Kitab Sunnan Tirmizi nomor 1679 dan Sunan Ahmad no 15341)

Itsmid adalah batu hitam yang berasal dari tanah Persia, di antaranya adalah Isfahan. Cara menggunakan batu ini adalah dengan menorehkannya ke mata sebanyak tiga kali.

Selain dua hal tadi, Islam juga menganjurkan umatnya untuk bersuci dan bersujud kepadanya untuk menambah kecantikan batin. Hal itu dilakukan dengan dua hal berikut ini.

Wudhu

Biasanya, ritual bersuci ini dilakukan seorang Muslim untuk menghilangkan hadas kecil. Selain itu, berwudhu juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Air wudhu sangat berkhasiat untuk mempercantik wajah, khususnya bagi para wanita.

Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian seorang prikiater sekaligus neurology, Prof Leopold Werner von Ehrenfels, sebagaimana diberitakan Inovasee. Bagian-bagian tubuh yang harus dibasuh saat berwudhu memiliki jutaan sel saraf yang akan bereaksi saat terkena air wudhu.

Ritual bersuci ini juga bermanfaat untuk merontokkan dosa, sehingga hati menjadi bersih dan tenang. Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas berwudhu, maka barangsiapa mampu untuk memanjangkan ghurran hendaklah bersudhu,” (HR Bukhari dan Muslim)

Shalat Tahajud

Selain meningkatkan peluang doa terkabulkan, shalat tahajud juga bermanfaat untuk lebih mencerahkan aura wajah menjadi lebih indah, walaupun tidak mengenakan krim pemutih apapun. Hal ini dijelaskan Rasulullah sebagai berikut, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik pada siang hari.” (HR Ibnu Majah).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement