REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Siasun and the Shenyang Institute of Automation of the Chinese Academy of Sciences tengah berupaya merancang robot untuk membantu menangani wabah virus corona. Robot tersebut dapat menggantikan peran perawat dalam melakukan tes tenggorokan pada pasien. Dengan demikian penyebaran virus dapat dikurangi atau ditekan.
Dilaporkan Xinhua pada Rabu (5/2), penelitian dan pengembangan telah dimulai lebih dari sepekan lalu. Beberapa departemen dikerahkan untuk membantu proses tersebut. Robot itu didesain memiliki lengan mekanik berbentuk ular dan dilengkapi bagian pengumpul sekresi.
Pengoperasiannya dapat dikendalikan dari jarak jauh guna melindungi staf medis dari infeksi. Untuk melakukan pengujian terhadap virus corona, seorang perawat harus menggunakan kain penyeka untuk mengumpulkan sekresi dari tenggorokan pasien.
Proses tersebut sangat berisiko bagi perawat atau dokter yang menangani pasien. Sebab mereka dapat tertular atau terinfeksi virus corona. Hal itu terbukti karena terdapat sejumlah perawat di China yang mesti menjalani karantina dan isolasi karena terinfeksi virus corona dari pasiennya sendiri.
Jumlah kematian akibat virus corona nyaris mencapai 500 jiwa. Virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 24.500 orang di seluruh dunia.