Rabu 05 Feb 2020 18:01 WIB

WHO Desak Semua Negara Tingkatkan Berbagi Data Kasus Corona

WHO mendesak adanya peningkatan berbagi data kasus virus corona di semua negara.

Tempat isolasi warga di Wuhan, Hubei, China.  WHO mendesak adanya peningkatan berbagi data kasus virus corona di semua negara.
Foto: Chinatopix via AP Photo
Tempat isolasi warga di Wuhan, Hubei, China. WHO mendesak adanya peningkatan berbagi data kasus virus corona di semua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mendesak seluruh menteri kesehatan agar segera meningkatkan berbagi data virus corona. WHO juga akan mengutus tim para ahli untuk berkoordinasi dengan mitranya di China.

"WHO mengirim masker, sarung tangan, respirator, dan hampir 18 ribu baju isolasi dari gudangnya ke puluhan negara yang membutuhkan bantuan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Dewan Eksekutif.

Baca Juga

Sejauh ini, 22 negara telah melaporkan langkah-langkah terkait perjalanan atau perdagangan sehubungan dengan virus corona. Menurut Tedros, pemberlakuan kebijakan itu harus "singkat durasinya, ditinjau secara rutin, dan sebanding dengan risiko kesehatan masyarakat".

"Pembatasan seperti itu dapat berdampak pada meningakatnya kekhawatiran dan stigma yang tak terlalu bermanfaat bagi kesehatan masyarakat," katanya.

Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu, mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa beberapa pembatasan akan bertentangan dengan imbauan badan PBB. Ia pun mengutip larangan masuk warga asing yang telah mengunjungi China dalam 14 hari terakhir, penundaan penerbitan visa, dan pembatalan penerbangan.

"Jangan terlalu berlebihan," kata Chen. "Anda seharusnya mengikuti saran WHO dan menahan pembatasan terhadap perjalanan atau perdagangan internasional, menghindari tindakan diskriminatif, dan stigmatisasi."

"Ini masih dan menjadi darurat bagi China," kata Tedros, mencatat bahwa 99 persen kasus virus corona berada di China dan 97 persen kematian terjadi di Provinsi Hubei, termasuk pusat Kota Wuhan.

Hong Kong melaporkan kematian akibat virus corona pertama pada Selasa, kasus kedua di luar daratan China dari wabah yang menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal dan mengancam ekonomi global. Hingga kini, 27 kasus penyebaran virus ke sesama manusia telah dicatatkan di sembilan negara di luar China, demikian pejabat WHO.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement