Kamis 06 Feb 2020 13:12 WIB

Khofifah Minta Korban Perundungan Malang Didampingi Psikolog

Khofifah meminta agar pelaku perundungan juga mendapatkan pendampingan yang tepat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Bullying
Foto: MGIT3
Ilustrasi Bullying

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar korban yang menjadi perundungan teman sekolahnya di salah satu SMP di Kota Malang, mendapatkan pendampingan baik dokter medis maupun psikolog. Khofifah tak ingin siswa tersebut mengalami trauma psikis berkepanjangan yang mengakibatkannya tidak mau sekolah atau kelak menjadi susah bergaul dengan teman sebayanya.

"Korban harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan psikolog. Pertama agar korban tidak mengalami trauma pasca mengalami perundungan yang cukup parah, bahkan sampai ada bagian tubuhnya yang diamputasi," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (6/2).

Tidak hanya korban, Khofifah juga meminta agar pelaku perundungan tersebut juga mendapatkan pendampingan yang tepat. Mereka yang melakukan perundungan harus dibina agar kelak tidak melakukan tindakan serupa.

"Kemudian juga pelakunya. Pendampingan orang tua, guru sekolah sangat dibutuhkan. Bagaimana agar anak-anak yang masih di bawah umur ini bisa mendapatkan pemahaman yang tepat bagaimana menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan sebayanya," ujar Khofifah.