Kamis 06 Feb 2020 15:48 WIB

Kadin: Ekonomi Jatim Diprediksi Turun Akibat Corona

Kadin memprediksi ekonomi Jatim turun 0,25 persen pada triwulan I 2020.

Kadin: Ekonomi Jatim Diprediksi Turun Akibat Corona. Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Kadin: Ekonomi Jatim Diprediksi Turun Akibat Corona. Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Promosi Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Tommy Kaihatu memprediksi, ekonomi Jatim akan turun sebesar 0,25 persen pada triwulan I tahun 2020. Hal ini akibat berhentinya beberapa perdagangan Indonesia-China karena terimbas wabah virus corona.

"Saya pastikan banyak industri yang terganggu karena ketergantungan bahan baku dari China sangat besar. Selain industri pariwisata, industri lain yang terdampak di antaranya adalah industri manufaktur, industri pengolahan, dan juga ekspor, karena ekspor kita ke China juga sangat besar. Untuk mencari pasar baru itu butuh waktu," kata Tommy, Kamis (6/2).

Baca Juga

Kadin memprediksi ekonomi Jawa Timur sepanjang triwulan I tahun ini bakal terkendala atau bahkan turun sekitar 0,25 persen. "Dampak selanjutnya, Produk Domestik Regional Bruto kita juga akan ikut terganggu,” ujar Tommy.

Selama ini, kata dia, sebagian besar bahan baku industri dalam negeri sangat tergantung dengan luar negeri atau sekitar 70 persen. China sangat mendominasi impor bahan baku industri sekitar 50 persen, seperti bijih plastik, baja, dan mesin.

Sementara itu seluruh China berhenti dan tidak ada aktivitas sama sekali, kata dia, akibat mengganasnya wabah corona. "Kadin Jawa Timur telah melakukan konfirmasi atas kondisi di sana dan dinyatakan selain Wuhan, ada tiga provinsi lagi yang telah ditutup, yaitu Provinsi Hainan, Provinsi Jiangsu dan Provinsi Guangzhou," katanya.

Tommy mengatakan, penghentian impor untuk sementara waktu atau tidak itu sama saja, karena tidak dihentikan pun impor tidak bisa dilakukan karena di China tidak ada yang bekerja. "Kami dapat info di sana diliburkan hingga Senin mendatang dan ada kemungkinan akan diperpanjang lagi ketika kondisi masih belum terkendali," katanya.

Salah satu importir mesin dan alat berat di Jawa Timur, Agus Malik yang merupakan pemilik PT Golden Teknik membenarkan hal itu. Ia mengatakan mendapat order mesin dan sudah membuka pre-order (PO) namun tidak dikirim hingga sekarang.

"Ya karena tidak ada yang kerja. Aktivitas di sana berhenti total. Saya sudah melakukan koordinasi dan mereka mengatakan belum bisa mengirim," kata Agus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement