Kamis 06 Feb 2020 17:58 WIB

Pulang dari China, 14 Warga Sumatra Selatan Negatif Corona

Hasil pemeriksaan 14 warga Sumatra Selatan yang pulang dari China negatif corona.

Penumpang di Bandara International Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan. Hasil pemeriksaan 14 warga Sumatra Selatan yang pulang dari China negatif corona.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Penumpang di Bandara International Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan. Hasil pemeriksaan 14 warga Sumatra Selatan yang pulang dari China negatif corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 14 warga Sumatra Selatan yang baru pulang dari China dipastikan tidak terjangkit virus corona. Hal itu terungkap dari hasil identifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Nur Purwoko mengatakan, sejak virus itu merebak di China dan beberapa negara di dunia, diketahui hanya ada 14 orang warga Sumatra Selatan yang pulang kampung melalui pintu kedatangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Mereka terdiri dari sembilan mahasiswa yang menempuh pendidikan di China serta lima orang dengan riwayat bepergian dari China.

Baca Juga

"Semuanya tercatat datang dari China, tapi bukan Kota Wuhan,” kata dia di Palembang, Kamis.

Meski demikian, institusinya tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memantau kesehatan 14 orang ini setelah tiba di Palembang mengingat masa inkubasi virus corona ialah 14 hari. Warga Sumatra Selatan tersebut mendapatkan kartu kewaspadaan yang menandakan mereka baru saja menjalani perjalanan dari China.

Kartu kewaspadaan tersebut juga berfungsi sebagai penanda kesiapsiagaan tenaga medis yang menangani mereka jika mengakses pengobatan. Itu akan menjadi pertanda bahwa mereka akan mendapat penanganan khusus andaikan timbul gejala infeksi virus corona.

Sementara itu, sejak 7 Januari lalu, Kantor Kesehatan Pelabuhan telah memasang alat pemindai suhu tubuh di pintu kedatangan luar negeri Bandara SMB II Palembang. Pengoperasian alat pendeteksian suhu tubuh ini merupakan mitigasi terhadap masuknya virus corona ke Indonesia.

Jika ada penumpang pesawat terbang ketika melintasi alat tersebut terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 39 derajat Celcius, maka yang bersangkutan akan dibawa ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan medis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement