REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Virus Corona yang menimpa China dan menyebar ke nagara-negara lain harus dijadikan i’tibar, khususnya bagi kaum Muslimin. “Virus Corona ini merupakan nasihat bagi umat Islam. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari wabah tersebut, yaitu tidak boleh sombong,” kata Guru Besar IPB University dan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS.
Ia mengemukakan hal tersebut saat mengisi pengajian guru dan tenaga kependidikan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/2). Pada kesempatan tersebut, Prof Didin mengupas tafsir tematik Surat Yunus ayat 57 dan 58.
Kiai Didin menambahkan, China penduduknya sekitar 3 miliar. Karena kesombongannya -- pemimpin Cina menyebut tidak ada yang bisa mengalahkan China -- maka Allah menurunkan teguran berupa virus Corona.”Orang yang zalim itu akan Allah buktikan balasannya di dunia karena kezalimannya,” ujar Kiai Didin seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Contoh lain, Kemal Atartuk. “Ia merupakan pemimpin Turki yang sangat zalim kepada rakyatnya. Akhirnya Allah hinakan dia di akhir hidupnya,” tuturnya.
Mantan ketua Baznas itu menambahkan, Allah SWT telah memberikan jalan untuk menghadapi berbagai penyakit. Termasuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Salah satu caranya melalui wudhu.
“Wudhu dengan sempurna bisa melunturkan virus-virus yang ada di dalam tubuh. Mendawamkan wudhu akan menguatkan fisik kita,” paparnya.
Kiai Didin juga mengingatkan pentingnya menghindari makanan dan minuman yang dilarang oleh agama. Hewan-hewan yang diharamkan, kalau kita makan, akan merusak kesehatan kita,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, penyakit tidak selalu merupakan musibah. Penyakit juga bisa menjadi bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. “Bentuk cinta Allah kepada kita yaitu dengan menurunkan penyakit. Allah menurunkan Alquran antara lain sebagai obat (syifa) sebagai bukti kita harus lebih semangat dalam menata kehidupan,” paparnya.
Hal itu seperti ditegaskan Allah SWT di dalam Alquran, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 10:57) Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. 10:58)” (Yunus: 57-58)