REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona yang terus menyebar dan menjadi ancaman bagi masyarakat di seluruh dunia membuat kekhawatiran sejak beberapa pekan terakhir.
Masyarakat di semua negara pun ramai membicarakan dampak serta cara pencegahannya. Penggunaan masker mulut menjadi salah salah satu cara yang dapat mencegah penularan penyakit itu dari manusia ke manusia.
Namun belakangan ketersediaan masker baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, khususnya di lokasi virus corona telah menyebar, mulai berkurang dan harganya melambung.
Misanya di Hong Kong dan Makau. Di negara yang menjadi salah satu tempat favorit pekerja migran asal Indonesia mencari rezeki ini, ketersediaan masker sangat sulit didapat. Sedangkan permintaan semakin meningkat seiring dengan ancaman bahaya corona.
“Di swalayan dan toko-toko yang menjual masker sekarang mudah dilihat pemandangan warga mengantre, atau rak yang kosong karena stok habis,” ucap salah satu pekerja asal Indonesia kepada tim Aksi Cepat Tanggap, Yana, dikutip dari laman resmi ACT, Ahad (9/2).
Melihat kondisi ini, ACT pada pekan pertama Februari berencana akan mengirimkan masker, khususnya bagi pekerja asal Indonesia di Hong Kong dan Makau yang mulai sulit mendapatkan masker.
Jumat (7/2) lalu, Trasti menyalurkan bantuan 10 ribu buah melalui ACT untuk pencegahan virus corona di Hong Kong. Donasi masker ini merupakan bentuk kolaborasi Trasti dengan ACT yang peduli pada pencegahan penyebaran virus corona.
Sales Executive Trasti, Jamal mengatakan, donasi sebanyak 10 ribu buah ini dititipkan melalui ACT untuk nantinya disalurkan ke warga Indonesia yang membutuhkan.
“Bahkan di Indonesia pun permintaan masker sangat tinggi, sedangkan stok semakin menipis. Untuk itu, Trasti mengalokasikan sebagian stoknya untuk dikirimkan ke Hongkong melalui ACT,” ujarnya.
Tim Global Humanity Response (GHR) - ACT Sucita Pri Ramadinda mengatakan, selain 10 ribu masker dari Trasti ini, dalam waktu dekat ACT juga akan mengirimkan 2.500 boks masker untuk tahap pertama ke Hong Kong dan Makau. Selain dua negera itu, ACT juga berencana mengirimkan masker ke Singapura karena ada permintaan bantuan dari sana.
“Di Hong Kong dan Makau banyak sekali warga Indonesia yang saat ini kesulitan mendapatkan masker. Dari Singapura juga ada permintaan bantuan dan kami juga berencana mengirim ke sana,” ucapnya.