Rabu 12 Feb 2020 14:00 WIB

Emil dan RSHS Bahas Penyebaran Corona

Selain RSHS, saat ini, ada lima rumah sakit yang sudah disiagakan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) berada di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Foto: Abdan Syakura
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) berada di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Pertemuan membahas mengenai kesiapan RSHS menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Jawa Barat. 

Pertemua juga guna memantau perkembangan pasien yang sempat dirawat di RSHS karena diindikasi terjangkit virus meski hasilnya adalah negatif. Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini di Provinsi Jawa Barat masih negatif warga yang terjangkit virus corona (Covid-19). 

Menurutnya, dua pasien yang sempat dirawat di RSHS dan dua pasien yang juga mendapat perawatan di RS Paru Rotinsulu, semuanya dicek dan hasilnya negatif. "Setelah dicek oleh Litbangkes yang punya alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Jadi per hari ini semuanya negatif," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menggelar rapat, Rabu (12/2).

Emil menegaskan, Pemprov Jabar selalu berkoordinasi dengan Kemenkes, dengan pihak imigrasi. Serta, tim kesehatan pelabuhan untuk memastikan pihaknya punya data-data yang akurat di Jabar.

RSHS yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar sudah sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Ketika ada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan alngsung diobservasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

"Kemudian dia juga akan masuk ke ruang isolasi untuk dilakukan pengecekan lebih lengkap," kata Emil.

Selain RSHS, saat ini, ada lima rumah sakit yang sudah disiagakan. Yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi Covid-19.

Emil pun meminta kepada masyarakat untuk proaktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona. Khususnya, mereka yang baru bepergian dari luar negeri seperti Tiongkok atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.

"Kita ada nomor yang harus dipopulerkan kalau ada apa-apa kontak 119 untuk bertanya dan melaporkan dan lain sebagainya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement