REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh mengimbau warga tidak perlu khawatir, apalagi resah, dengan datangnya mahasiswa Aceh yang kembali ke Tanah Rencong usai menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau, karena mereka dinyatakan terbebas dari dugaan terinfeksi virus corona. Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri mengatakan para mahasiswa Aceh itu telah melalui pemeriksaan yang ketat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga masyarakat tidak perlu bereaksi negatif kepada mereka.
"Oleh sebab itu masyarakat tidak perlu resah, tidak perlu ada reaksi yang berlebihan," kata Alhudri di Banda Aceh, Jumat (14/2).
Dia menjelaskan, mahasiswa asal Aceh yang menjalani obeservasi di Natuna sebanyak 13 orang. Mereka tergabung dalam 243 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, setelah merebaknya virus corona.
Alhudri mengatakan WNI yang mengikuti observasi tersebut dijadwalkan kembali ke daerah masing-masing pada Sabtu (15/2). Namun terlebih dahulu mereka akan diterbangkan ke Jakarta.
"Dari Bandara Halim (Jakarta) akan diserahkan ke pemerintah daerah oleh tim pemerintah pusat, baru kemudian dipulangkan ke Aceh," katanya.
Dari 13 mahasiswa asal Aceh tersebut hanya 11 mahasiswa yang kembali ke Tanah Rencong, sementara dua lainnya akan berangkat ke Yogyakarta dan Banten lantaran memiliki urusan pribadi. Menurutnya, mahasiswa Aceh setiba di Jakarta akan dijemput Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta. Selanjutnya, pemerintah daerah akan memfasilitasi mereka tiket penerbangan untuk kembali ke Aceh.
"Tiba di Aceh, mereka ada yang dijemput keluarga, jika pun nggak ada keluarga yang jemput, itu akan difasilitasi Dinas Sosial," katanya.