REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang naturalisasi dari Montenegro Ilija Spasojevic atau Spaso mengaku terus beradaptasi dengan metode kepelatihan Shin Tae-Yong di Timnas. Menurutnya pelatih asal Korsel itu menerapkan disiplin sangat ketat dan latihan fisik yang diberikan cukup berat.
“Tentu saja sedikit berat, tetapi itu normal karena kami juga masih berada di awal musim,” ujar pria yang akrab disapa Spaso itu di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (16/2).
Meski demikian, pemain naturalisasi dari Montenegro itu menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya bersemangat menjalani semua instruksi pelatih. Mereka tidak mengeluh dan berusaha untuk memberikan segalanya di setiap kesempatan.
“Disiplin dan kerja keras menjadi yang utama. Kami banyak melakukan latihan fisik selama dua hari pemusatan latihan karena menurut pelatih masalah sepak bola Indonesia adalah fisik. Dia tidak ingin pemain cuma berlaga selama 60 menit,” kata Spaso.
Terkait hal-hal baru yang dibawa Shin Tae-Yong ke timnas, termasuk disiplinnya yang sangat ketat, Spaso menyebut dirinya terus beradaptasi. Sebab, sang juru taktik asal Korea Selatan itu tidak main-main dalam memilih pemain tim nasional. Siapa saja dapat mengisi satu tempat di skuat berjuluk Garuda asalkan mereka mampu memenuhi syarat dari sisi teknik dan fisik.
“Saya melihat pelatih tidak peduli apapun kecuali kualitas si pemain dan kondisi fisik. Karena itulah semua pemain bekerja keras. Pastinya perlu adaptasi, tetapi saya yakin semua berjalan lancar,” tutur Spaso.
Timnas Indonesia tengah menjalani TC yang berlangsung pada 14-23 Februari 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Kegiatan itu digelar sebagai persiapan menghadapi laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Agenda terdekat kualifikasi tersebut, Indonesia akan menghadapi tuan rumah Thailand pada 26 Maret 2020. Lima hari kemudian, pada 31 Maret 2020, Indonesia akan menjamu Uni Emirat Arab.