REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahapan pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta saat ini prosesnya mandek di DPRD DKI Jakarta, salah satu alasannya Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) yang beberapa kali harus ditunda. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengakui hal itu, seperti pekan lalu yang harus ditunda karena ia berhalangan dalam kondisi sakit.
"Ya kan saya kemarin sakit," ucap Prasetio kepada wartawan, Senin (17/2).
Namun, Prasetio memastikan proses akan berjalan dan diprediksi bulan depan wagub sudah terpilih. Karena itu, Rapimgab pekan lalu harus diundur. Dan hari ini, kata dia, baru selesai dibahas di Badan Musyarawah (Bamus) untuk menentukan tanggal, waktu untuk menetapkan Tata Tertib (Tatib) DPRD, dan kedua persoalan Wagub. Setelah itu, lanjut dia akan ditentukan kapan waktu pembahasannya, terus kapan Rapimgabnya.
"Ini Rapimgab dulu, setelah Rapimgab terus ditentukan Panlih (Panitia Pemilihan). Kira-kira Maret minggu pertama, sudah selesailah, ada Wagub," ujarnya.
Terkait beberapa pihak yang mengusulkan perlu adanya uji kelayakan dua calon Wagub (cawagub) yang ada, dari Gerindra Ahmad Riza Patria dan dari PKS Irmansjah Lubis. Prasetio menilai di Rapimgab nanti akan dibuat aturan-aturan dari Panlih. Tujuannya, sambung dia, biar fair dan semua fraksi bisa bertanya.
"Tapi di dalam rapat pimpinan gabungan itulah, keputusannya untuk diparipurnakan dan disahkan dan laksanakan Pemilihan," katanya.
Sebelumnya di tengah kontestasi dua cawagub dari Gerindra dan PKS meraih dukungan dari fraksi-fraksi di DPRD, Fraksi Partai Golkar ternyata sudah mulai mengindikasikan mendukung cawagub dari Gerindra Ahmad Riza Patria. Ketua Fraksi Golkar Basri Baco mengatakan Fraksinya sudah memutuskan dukungan cawagub ke Ahmad Riza Patria.
"Golkar sudah putuskan mendukung Ahmad Riza Patria," kata Basri Baco.
Menurutnya keputusan untuk mendukung Ahmad Riza Patria, panggilan akrabnya, merupakan hasil diskusi antara DPD Golkar DKI Jakarta dengan DPP Golkar. "Sesuai perintah pimpinan partai saja," katanya.
Setelah pertimbangan yang cukup matang, akhirnya partai memutuskan mendukung Ariza. Basri beralasan dukungan Golkar ke Ariza Patria menggantikan Sandiaga Uno, karena Golkar menilai perlu cawagub yang berlatar belakang nasionalis untuk memperkuat Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Tokoh nasionalis sebagai penyeimbang. Kalau wagubnya cocok dari nasionalis," ujarnya.
Sementara itu, cawagub dari PKS Irmansjah Lubis makin gencar memperkenalkan dirinya demi kursi Cawagub Gubernur DKI. Nusmansjah pun punya visi yang diperkenalkan ke publik Ibu Kota. Salah satunya, saat ia menyampaikan visinya yang dinamakan Panca Upaya Utama dalam penutupan Kemah Bakti Nusantara PKS 2020.
Irmansjah mengaku bersyukur mendapat amanat dari PKS untuk maju sebagai cawagub. Kini, dia mengaku harus berusaha kuat menyosialisasikan diri agar bisa menjadi pendamping Gubernur Anies Baswedan memimpin Ibu Kota.
"Kita dituntut bersama-sama bangun Jakarta dengan berbagai elemen masyarakat. Tanpa melihat ras, suku, agama, dengan keberagaman dan aneka varian kelompok di Jakarta," katanya.
Pria yang akrab Ancah menambahkan dengan persaingan kursi Wagub DKI ini, PKS juga ingin membuktikan sebagai parpol yang peduli mewujudkan tujuan kehidupan bersama dengan segala perbedaan. "Kita bersyukur di bawah dasar negara Pancasila dengan semangat Bhineka Tunggal Ika menjadi pengikat keberagaman kehidupan di Jakarta," jelas bekas Anggota DPRD DKI itu.
Ancah tak menampik memimpin DKI punya tanggung jawab besar. Sebab, banyak persoalan menanti, mulai dari macet, banjir, hingga sampah. "Mudah-mudahan hal tersebut dapat diatasi dengan Panca Upaya Utama, Insya Allah," ucapnya.
Dia pun menjelaskan maksud visi Panca Upaya Utama. Ia merincikan pertama, pembangunan manusia yang di dalamnya terkait dengan pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, pemuda olahraga, dan disabilitas. Kedua, menyangkut pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Menurutnya, poin kedua ini terkait industri kreatif, perumahan, transportasi, air limbah, sampah.
Kemudian yang ketiga yaitu peningkatan integritas aparatur. Keempat adalah pembangunan kota lestari dengan penataan kawasan kumuh, ruang terbuka hijau, serta taman pintar. "Kelima, simpul kemajuan dengan penataan keanekaragaman budaya pariwisata di Kepulauan Seribu," katanya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan tidak ada visi dan misi cawagub, yang ada visi misi gubernur. Karena itu kedua cawagub, baik Ahmad Riza Patria dan Irmansjah Lubis harus mengikuti visi misi Gubernur DKI Jakarta.
"Cawagub harus ikuti visi-misi yang ada di 2017-2022. Jadi meski tidak, kalau Pak Sandi kan kampanye, (Riza dan Nurmansjah) tidak ikut kampanye, tapi harus ikuti pada semua janji kampanye kita," kata Anies.