REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Petugas Lapas Kelas II A Banceuy berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan, Selasa (18/2) sekitar pukul 09.40 Wib. Upaya penyelundupan tersebut dilakukan dengan cara menyimpan barang haram di dalam tong sampah.
Dalam upaya penyelundupan tersebut melibatkan petugas kebersihan yang membawa truk sampah milik PD Kebersihan Kota Bandung. Selain itu, tiga warga binaan diketahui terlibat dalam rencana penyelundupan.
"Alhamdulillah hari ini jam 09.40 Wib, anggota tim pengamanan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang terlarang diantaranya narkoba terdiri dari 30 gram sabu dan 31 butir ekstasi," ujar Kalapas Banceuy, Tri Saptono Samuji, Selasa (18/2).
Selain itu, menurutnya barang bukti yang diamankan 15 handphone, 61 kartu operator dan 17 charger. Ia mengatakan modus penyelundupan yang dilakukan dengan cara menyimpan barang terlarang tersebut di dalam bak truk sampah.
"Petugas sampah masuk ke dalam (Lapas) ngambil sampah dan barang terlarang disimpan di area tempat sampah. Terus dibawa sama warga binaan (IM) ke dalam untuk diberikan ke pemesan," katanya. Petugas kebersihan yang membawa truk sampah itu sudah pergi meninggalkan lapas.
Ia mengungkapkan, IM yang bertugas mengurus sampah adalah perantara bagi kedua pemesan yaitu AS yang memesan telepon genggam adalah narapidana kasus uang palsu dan DK yang memesan narkoba adalah narapidana kasus narkoba.
Tri mengatakan diperkirakan barang tersebut akan diedarkan di dalam lapas. Menurutnya, ketiga warga binaan yang kedapatan berupaya menyelundupkan narkoba langsung diproses hukum disiplin.
"Mereka diisolasi, tidak diberikan waktu kunjungan dan dinaikkan (statusnya) narapidana dengan resiko tinggi sehingga pengamanan supermaksimum," ungkapnya.
Menurutnya, sepanjang 2019 pihaknya menggagalkan 7 upaya penyelundupan ke lapas Banceuy. Modus yang dilakukan bervariasi mulai dari memasukan sabu ke kondom dan disembunyikan di alat kelamin.
"Upaya antisipasi, saya selaku pimpinan mengingatkan agar anggota bekerja sesuai standar prosedur dan petugas lapas harus siaga satu. Kalau ada yang melindungi kita tindak," katanya.