REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Nugie mengkritisi pembuatan jalur sepeda di jalan protokol Jakarta. Menurut dia, pembuatan jalur sepeda itu seolah tidak berkonsultasi dengan para pesepeda.
Nugie yang sudah menggunakan sepeda untuk beraktivitas selama sepuluh tahun terakhir merasakan betul sulitnya ketika harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor di jalan raya. "Pesepeda enggak akan menempuh jalur Sudirman-Thamrin menyamakan diri dengan motor dan mobil. Pada saat kita ada di jalan raya di jalanan yang dipakai mobil, motor dan bus otomatis kita kalah," Nugie saat berbincang di Jakarta, Rabu (19/2).
"Orang yang kerja di Sudirman dan tinggal di Blok M enggak akan lewat situ karena males ketemu knalpot mobil dan motor. Mending motong jalan aja," tambahnya.
Sebagai pesepeda, adik dari Katon Bagaskara itu menginginkan adanya jalur sepeda di jalan alternatif yang bisa dijangkau oleh siapa saja. Termasuk, mereka yang tinggal di sekitar Jakarta.
Sejumlah pengendara sepeda motor melanggar jalur sepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta. (Antara/Aditya Pradana Putra)
"Yang sebenarnya saya pengin alami itu jalur sepeda yang dibikin tahun 2011 dan sudah ada maketnya yang dibikin Dinas Tata Kota itu keren, yaitu bantaran sungai dan bantaran rel kereta. Itu baru jalur sepeda yang bener," jelasnya.
Pembuatan jalur sepeda di rute alternatif, menurut dia, seharusnya lebih diperbanyak lagi dan bisa menjangkau mereka yang tinggal di sekitar Jakarta. "Menempuh jaraknya lebih deket karena sungai itu membelah dan rel kereta juga," kata dia.
"Kalau itu dijalankan benar itu akan jadi jalur sepeda yang keren. Kenyataanya jalur sepeda ditaruh di jalan raya lagi. Hasilnya enggak bisa dipakai akan kalah juga dengan kendaraan bermotor," pungkas Nugie.