REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan, longsoran tanah tebing di jalan nasional kawasan Limbangan, Garut, Jawa Barat, terjadi bersamaan dengan saat gempa bumi yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat pagi (21/2).
"Longsor terjadi akibat gempa Tasikmalaya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, berdasarkan laporan gempa bumi terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Kabupaten Tasikmalaya dengan magnitudo 4,9 di laut pada jarak 112 km barat daya Tasikmalaya. Akibat guncangan gempa itu, kata dia, menyebabkan longsor tanah tebing dengan ketinggian sekitar 12 meter dan panjang 50 meter di Perum Pondok Indah Palasari Cijolang, Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan.
"Setelah ada gempa lalu TPT (tembok penahan tanah) retak kemudian ambrol ke pinggir jalan," katanya.
Peristiwa longsoran tembok tebing di pinggir jalan nasional itu sempat terekam video telepon genggam milik warga setempat. Longsoran itu tidak menimbulkan korban jiwa, atau merusak bangunan lainnya di sekitar lokasi longsor.
Seorang warga sekitar lokasi longsor, Hilal Saepul (26 tahun) mengatakan, sebelum terjadi longsor sempat terlihat retakan. Bahkan, pihak pengembang perumahan sudah dua kali membangun tembok untuk menahan tanah tebing itu.
Menurut dia, bencana longsor itu terjadi akibat pohon yang tumbuh di sekitar itu ditebang untuk pembangunan perumahan. "Dulu sebelum dibangun perumahan banyak pohon, namun sekarang pohon yang ada di sana semua ditebang," katanya.