Sejumlah siswa belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswa belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswi belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswa belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswa belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswa belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sejumlah siswi belajar membaca Al-Quran di Griya Al-Quran, Jalan Karang Pola Dalam II, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (24/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan belajar mengaji Alquran bagi keluarga muslim biasanya telah dimulai sejak usia kanak-kanak. Belajar dilakukan di masjid, surau atau mengundang guru mengaji ke rumah. Sehingga saat menginjak usia baligh mereka telah lancar bahkan khatam.
Berbeda dengan lembaga pendidikan konvensional lain Griya Alquran memberikan pelatihan mengaji bagi kalangan muslim yang telah menginjak usia dewasa. Lembaga ini mensyaratkan usia minimal siswanya berumur 18 tahun.
sumber : Republika
Advertisement