Selasa 25 Feb 2020 11:43 WIB

Banjir Masih Rendam Kemang Raya

Ketinggian banjir di kawasan niaga ini bekisar antara 30 hingga 60 sentimeter.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Friska Yolanda
Banjir setinggi 30 - 50 sentimeter menggenangi Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Selasa (25/2).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Banjir setinggi 30 - 50 sentimeter menggenangi Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir sejak dini hari masih merendam Jalan Kemang Raya, Kemang Jakarta, Selasa (25/2) siang. Kendaraan bermotor bahkan terpaksa tak bisa melintas di jalan utama yang menghubungkan Jalan Kemang Raya ke ruas Jalan Pangeran Antasari itu. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi sekitar pukul 11.15 WIB, ketinggian banjir di kawasan niaga ini bekisar antara 30 hingga 60 sentimeter. Sejumlah pemotor yang berasal dari Jalan Kemang Raya maupun Jalan Antasari memilih memutar balik. 

Baca Juga

Banjir ini meluas ke arah selatan di Jalan Taman Kemang. Tinggi air di jalan Taman Kemang tak setinggi Kemang Raya, yakni sekitar 20 sentimeter-40 sentimeter, sehingga sejumlah pemotor masih berani melintasi ruas jalan tersebut. 

Di antara mereka, sejumlah pemotor nekat 'melipir' melewati trotoar yang berada di ruas selatan. "Sudah kadung ke tengah mas, bablas aja dah melipir," kata seorang pemotor saat Republika berusaha mewawancarai. 

Sementara sejumlah kendaraan dengan body yang tinggi memilih untuk menerjang banjir tersebut. Sementara kendaraan dengan bodi rendah  memilih memutar balik daripada  harus mengalami mogok karena air yang merendam knalpot dan mesin mobil. 

Sejumlah gedung memilih bersiaga menempatkan blokade kantung yang berisi pasir untuk menahan laju air dari jalan raya. Hotel Pop menerapkan strategi ini sehingga gelombang air dari jalan raya dapat terbendung. Namun, Bar Eastern promise tak menempatkan strategi serupa, sehingga halaman depan bar tersebut digenangi air. 

Sejumlah petugas dari Kelurahan maupun pemerintah Kota Jakarta Selatan juga menjalankan tugasnya masing-masing. Tampak satpol PP membantu warga dalam memberi petunjuk. Sementara petugas dari Kelurahan Bangka juga aktif mengarahkan pengendara yang melintas. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement