Rabu 26 Feb 2020 21:17 WIB

,Penyintas Gempa Palu Terima Seratus Huntara

Sebanyak 100 unit rumah diserahkan kepada mereka yang berhak

Bertempat di Balai Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sejumlah 100 unit hunian sementara (Huntara) diserahkan kepada penyintas gempa Palu.  Sekalipun sudah satu tahun lebih pasca bencana, masih banyak penyintas masih belum memiliki hunian yang layak. Paling banyak diketahui, mereka menghuni bekas rumah mereka yang rubuh.(Rabu, 26/02).
Foto: dok istimewa
Bertempat di Balai Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sejumlah 100 unit hunian sementara (Huntara) diserahkan kepada penyintas gempa Palu. Sekalipun sudah satu tahun lebih pasca bencana, masih banyak penyintas masih belum memiliki hunian yang layak. Paling banyak diketahui, mereka menghuni bekas rumah mereka yang rubuh.(Rabu, 26/02).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU --  Bertempat di Balai Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sejumlah 100 unit hunian sementara (Huntara) diserahkan kepada penyintas gempa Palu.

Sekalipun sudah satu tahun lebih pasca bencana, masih banyak penyintas masih belum memiliki hunian yang layak. Paling banyak diketahui, mereka menghuni bekas rumah mereka yang rubuh.(Rabu, 26/02).

"Beberapa penyintas masih banyak yang belum memiliki hunian yang layak, beberapa diantaranya menghuni bagian rumah mereka yang tak ikut rubuh akibat bencana," kata Lukman, selaku Koordinator Progam Rekontruksi Palu.

Sebanyak 100 unit rumah pun diserahkan kepada mereka yang berhak di Desa Sedia. Bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan NGO lainnya, Dompet Dhuafa melengkapi intervensi sejak pertama kali masa respon.

"Dompet Dhuafa telah hadir di palu sejak masa respon. Kita ikut serta dalam recovery meliputi membangun hunian, klinik hingga sekolah. Alhamdulillah hari ini kita bisa menyerahkan 100 hunian sementara yang masih bisa ditumbuhkan oleh penghuninya," terang Guntur Subagja Mahardika, selaku Chief Communication Officer Dompet Dhuafa.

Berbeda dengan hunian sementara yang biasa. Huntara garapan Dompet Dhuafa kali ini berkonsep rumah tumbuh. Berpondasi batu, seperti halnya rumah tetap, penghuni bisa leluasa memodifikasi dan memperluas rumah tersebut, sembari membangun kembali kehidupannya. Terlebih Huntara dibangun di tanah bekas rumah mereka yang ambruk, sehingga menjadi kepemilikan penyintas sepenuhnya.

"Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Dompet Dhuafa, akhirnya saya bisa punya rumah layak lagi, dan nyaman," kata Hasna (30), salah satu penerima manfaat, yang setahun belakangan hanya menghuni bekas dapur dan kamar mandi rumahnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement