Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat sejak sepekan terakhir dengan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 dari pusat guguran gunung dan status Siaga level II atau waspada. (FOTO : Umarul Faruq/Antara)
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat sejak sepekan terakhir dengan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 dari pusat guguran gunung dan status Siaga level II atau waspada. (FOTO : Umarul Faruq/Antara)
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat sejak sepekan terakhir dengan intensitas delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 dari pusat guguran gunung dan status Siaga level II atau waspada. (FOTO : Umarul Faruq/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terkait aktivitas Gunung Semeru, di Jawa Timur, yang dalam beberapa waktu terakhir mengeluarkan awan panas.
Hingga saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masuk dalam kategori level II (waspada). Sarif meminta masyarakat tetap mematuhi arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Awan panas yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Rabu tersebut, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran, dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama. Semburan itu teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dan lama gempa mencapai 540 detik.
Selain mengeluarkan semburan awan panas sejauh tiga kilometer itu, tercatat pada Sabtu (29/2), Gunung Semeru juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali, dengan jarak luncuran mulai 200 meter hingga 1.000 meter dari pusat guguran.
sumber : Antara
Advertisement