REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa melalui program Bimbingan Rohani Pasien (BRP), mengadakan pelatihan Urgensitas Spiritual dan Fiqh Sakit Praktis bagi 100 tenaga kesehatan berasal dari Rumah Sakut (RS) Pusat Jantung Nasional Harapa Kita, RSAB Harapan Kita dan RS Kanker Dharmais yang bertempat di Ruang Auditorium Lantai empat gedung Utama RSPJN Harapan Kita.
Pemateri yang juga sebagai penggagas program BRP Dompet Dhuafa dan selaku Direktur Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ahmad Shonhaji menyampaikan, pelayanan bimbingan rohani sebagai terapi non-medis dalam proses pemulihan pasien melalui pendekatan aspek spiritual. “Tujuannya memberikan ketenangan dan kesejukan hati melalui dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, bertawakal atas ujian yang dialami dan senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT,” tutur Ahmad, dalam siaran persnya.
Menurutnya, bimbingan tersebut merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio –psycho –socio –spiritual. Dalam tindak lanjut pelayanan Bimbingan Rohani Pasien, dilanjutkan dengan pelayan home care bagi pasien berkebutuhan khusus pascaperawatan di rumah sakit.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hary Herlambang selaku Ketua Dakwah Rohis RSPJN Harapan Kita. Dalam sambutannya, menyampaikan, antusiasnya para perawat yang mendaftarkan diri dalam pelatihan ini, karena pelatihan bimbingan rohani Islam sangat penting dalam meningkatkan kompetensi bagi seorang perawat di rumah sakit. ''Pemenuhan spiritual sudah menjadi hak pasien. Untuk itu saya berharap semoga para peserta yang hadir bisa mempraktek di tempat masing masing.Pelatihan ini diharapkan bisa membekali tenaga kesehatan di rumah sakit untuk menguatkan aspek spiritualitas pasien yang mereka tangani", lanjut Hary.
Pelatihan tersebut tak hanya dilakukan satu arah, beberapa peserta juga turut diikutsertakan untuk mempraktekan tatacara ibadah, cara berinteraksi dengan pasien dan menyisipkan sentuhan nilai dakwah kepada pasien dan pendampingan pasien yang mengalami sakaratur maut untuk mendapatkan khusnul khotimah.
“Kami sebagai perawat kesehatan memang selalu melakukan intervensi ke paisen menggunakan sudut pandang medis saja. Ketika dihadapkan pada kebutuhan spiritual pada pasien, kita sering kebingungan, Alhamdulillah bisa ikut kegiatan ini, jadi kami tambah ilmu,” kata Nur Hidayati, salah satu peserta yang berprofesi sebagai perawat RS Harapan Kita.
Bimbingan Rohani Pasien (BRP) Dompet Dhuafa sendiri telah terlaksana sejak 2005 dengan bermitra bersama sejumlah Rumah Sakit. Di antaranya RSUP Fatmawati, RS PMI Bogor, RSU Kab. Tangerang, RSU Balaraja Tangerang, RSUD Kota Bekasi, RSUD Kota Depok, RS Jiwa Soeharto Heerdjan, RSUD. Pasar Minggu dan beberapa Yayasan Rehabilitasi Ganguan Kejiwaan dan Mental di Bekasi.