Senin 09 Mar 2020 23:22 WIB

KLHK Hijaukan Kawasan Kuta Mandalika

Penghijauan ini mengiringi persiapan pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kawasan Sirkuit Mandalika MotoGP 2021.(AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO)
Foto: AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO
Kawasan Sirkuit Mandalika MotoGP 2021.(AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan penghijauan di kawasan Kuta Mandalika, Lombok. Penghijauan ini mengiringi persiapan pembangunan sirkuit MotoGP yang saat ini sedang dibangun di kawasan wisata pantai tersebut.

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengatakan penghijauan akan segera dilakukan pada bulan ini. Sebab, apabila penghijauan tidak segera dilakukan maka akan tertinggal dengan musim hujan yang beberapa bulan ke depan akan berakhir.

Baca Juga

Pada saat musim hujan ini, penanaman harus segera dilakukan. "Bulan Maret harusnya sudah ditanam karena bulan April mungkin di minggu kedua, minggu ketiga udah mulai berkurang banyak hujannya. Nanti di bulan Mei akan kering banget," kata Siti, ditemui usai meninjau kawasan sirkuit Kuta Mandalika, Senin (9/3).

Kunjungannya kali ini adalah untuk melihat layout sirkuit dan jalan utamanya. Kuta Mandalika ke depannya akan dijadikan kawasan wisata unggulan. Oleh sebab itu, tanaman yang ditanam di sekitarnya harus menarik dan indah namun juga tetap menjaga lingkungan.

"Kalau lihat desainnya dan untuk keperluan wisata dan pemandangan, maka pohonnya harus pohon berbunga dan juga jangan asal-asal. Jadi harus dirancang. Jadi kita sengaja kemari, saya pengen tahu layout sirkuitnya sama layout jalan utamanya. Sama posisi bukit-bukitnya. Karena bukitnya bukit kecil-kecil," kata Siti menjelaskan.

Pekan depan, Siti mengatakan, harus sudah dilakukan perencanaan penanaman pohon-pohon di sekitar kawasan Kuta Mandalika. Selain dilakukan penghijauan di daratan, KLHK juga akan menanam pohon mangrove di sekitar kawasan wisata tersebut. Terkait dengan penanaman mangrove, Siti menjelaskan bisa dilakukan pada saat cuaca sedang kering atau di luar musim hujan.

"Saya minta segera dicek dan didrone juga untuk kita memperbaiki mangrovenya. Tadi (luasnya) 50 hektare, nggak banyak," kata Siti.

Selain itu, ia menambahkan, secara umum terlihat ada daerah bukit yang tidak memiliki pohon sehingga gundul. Namun, ia masih ingin memeriksa apakah tidak adanya pohon itu memang karena ekosistem yang memang demikian atau tadinya terdapat pepohonan.

Nantinya, apabila lokasi tersebut tadinya berupa pepohonan maka KLHK akan segera menanaminya. "Itu adalah area konservasi. Itu kan bukitnya pada botak-botak, saya minta Dirjen Konservasi untuk segera cek dan harus dilihat botaknya itu kenapa. Apakah model ekosistemnya seperti itu atau tadinya pohon-pohonan. Itu harus dirapihin juga," kata dia lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement