REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Saham-saham China dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa (10/3)pagi. Pelemahan ini merupakan hari ketiga berturut-turut menyusul kejatuhan pasar global dipicu guncangan minyak dan ketakutan kian mendalam atas Covid-19.
Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,83 persen menjadi diperdagangkan di 2.918,93 poin. Sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China dibuka 0,82 persen lebih rendah pada 11.016,92 poin.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, melemah 0,47 persen menjadi dibuka pada 2.083,2 poin.
Bernasib serupa, saham-saham Tokyo dibuka melemah tajam pada perdagangan Selasa. Kejatuhan ekuitas global berlanjut di tengah kekhawatiran penyebaran Covid-19, sehingga mendorong indeks melaju ke bawah.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 556,27 poin atau 2,82 persen, dari tingkat penutupan Senin (9/3), menjadi diperdagangkan di 19.142,49 poin. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo, kehilangan 38,12 poin atau 2,74 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.350,85 poin.
Semua kategori industri mengalami pelemahan. Kategori saham-saham pertambangan, produk minyak dan batu bara, serta yang terkait transportasi paling banyak menurun pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Bursa-bursa saham utama Eropa berguguran pada penutupan perdagangan Senin (9/3) dengan indeks CAC 40 Prancis terpuruk 8,39 persen, indeks IBEX 35 Spanyol anjlok 7,96 persen, indeks DAX 30 Jerman merosot 7,94 persen, dan indeks FTSE 100 London berkurang 7,69 persen. Wall Street juga jatuh pada akhir perdagangan Senin dengan Dow ditutup anjlok lebih dari 2.000 poin di tengah kecemasan tentang kemungkinan perang harga minyak habis-habisan dan perlambatan ekonomi dari penyebaran virus corona.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook