REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menghadapi masa purna tugas (pensiun), sedikitnya 90 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, mendapat pembekalan kewirausahaan. Pembekalan --berupa pelatihan-- kewirausahaan tersebut diberikan agar mereka tetap produktif, setelah tidak lagi menjadi abdi negara.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Semarang, Partono mengatakan, pelatihan dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan wira usaha kepada calon pensiunan tersebut.
Melalui pembekalan kewirausahaan ini, diharapkan juga dapat memotivasi para ASN agar bisa menyiapkan diri secara mental ketika mereka sudah memasuki masa purna tugas. "Saat mereka sudah tidak lagi menjadi abdi negara, mereka tetap bisa berkarya dan mengisi hari tuanya dengan kegiatan yang produktif,” katanya, saat dikonfirmasi di sela pembukaan pembekalan di ruang pertemuan PP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Tengah di Ungaran, Selasa (10/3).
Partono juga menambahkan pembekalan ini dapat membantu para ASN yang telah purna tugas untuk merencanakan usaha ekonomi produktif. Selain menerima materi berupa ceramah motivasi dari para narasumber, para peserta pelatihan ini juga akan diajak melihat langsung usaha perikanan di Muntilan.
Ia juga menegaskan, pada tahun 2020 ini, BKD Kabupaten Semarang merencanakan pembekalan sebanyak tiga angkatan untuk 543 ASN yang akan memasuki masa purna tugas. Angkatan I dilaksanakan pada bulan Maret ini. "Sedangkan angkatan II direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April dan angkatan III di bulan Juni 2020 ini," jelasnnya.
Sementara itu, Bupati Semarang dr H Mundjirin ES SpOG saat membuka pelatihan ini mengungkapkan, semua ASN pada saatnya akan menghadapi masa purna tugas. Namun para ASN yang akan purna tugas tidak perlu gelisah. Menurut Bupati, masa pensiun bukan akhir untuk berkarya atau produktif di tengah- tengah lingkungan sosial (masyarakat).
“Siapkan mental psikologis untuk menghadapi situasi yang baru dan jangan berhenti untuk berkarya di lingkungan sosial masing-masing,” tegasnya.
Dengan pelatihan kewirausahaan ini, lanjutnya, para ASN yang telah puluhan tahun mengabdi secara kedinasan akan memiliki ketrampilan dan kemampuan di bidang kewirausahaan. Sehingga, kemampuan yang dimiliki tersebut dapat diterapkan untuk mengabdi di lingkungan masyarakat.
Karena kemampuan itu merupakan potensi diri yang masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan di tengah masyarakat. "Sehingga dapat ikut serta mendukung keberhasilan pembangunan daerah,, khususnya di bidang ekonomi," tegas Mundjirin.