Rabu 11 Mar 2020 13:09 WIB

Produsen Cookies Ikan Gabus Donasikan Keuntungan untuk ABK

Hasil penjualan camilan cookies ikan gabus didonasikan untuk pendidikan ABK.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Deny Wijayanti (41), warga Balongsari, Surabaya, membuat camilan cookies berbahan ikan gabus(Republika/Dadang Kurnia)
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Deny Wijayanti (41), warga Balongsari, Surabaya, membuat camilan cookies berbahan ikan gabus(Republika/Dadang Kurnia)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Deny Wijayanti (41), warga Balongsari, Surabaya, membuat camilan cookies berbahan ikan gabus. Deny mengaku sudah sangat lama memikirkan untuk membuat camilan yang disukai anak-anak, namun tetap memiliki gizi tinggi. Deny yang aktif di salah satu organisasi sosial, memang bercita-cita bisa membantu anak-anak, utamanya anak berkebutuhan khusus (ABK).

“Saya akhirnya memakai ikan gabus untuk bahan utama camilan cookies. Pertimbangannya tentu saja nilai gizi yang ada di ikan gabus,” kata Deny di Surabaya, Rabu (11/3).

Deny menjelaskan, keinginannya tersebut menguat ketika teman-temannya bercerita tentang banyak ABK yang memerlukan bantuan makanan bergizi. Anak-anak tersebut, utamanya dari keluarga menengah ke bawah, butuh banyak bantuan makanan untuk menjaga kondisi kesehatan.  

Perbincangan itu menjadi pelecut baginya untuk memantapkan diri dalam gerakan sociopreneur. Menekuni sebuah usaha dengan memproduksi makanan yang bisa membantu banyak orang di seluruh Indonesia, terutama ABK.

Deny kemudian mulai berburu cara membuat sebuah makanan yang bernilai gizi tinggi bagi anak berkebutuhan khusus. Langkahnya dimulai dengan mengikuti pelatihan di Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC). Deny akhirnya menemukan cara membuat camilan yang disukai anak-anak. Karena, sasarannya adalah anak berkebutuhan khusus, Deny didampingi untuk membuat camilan yang berbeda dari kebanyakan.

Bagi ABK, lanjutnya, mereka tak bisa mengkonsumsi gula sembarangan. Oleh karena itu, ia memilih memakai gula nira kelapa dan tepung sagu sebagai bahan yang digunakan, selain ikan gabus tentunya. “Hasilnya anak-anak suka kalau makan camilan cookies itu,” ujar Deny.

Seiring melonjaknya omzet penjualan produknya, niat Deny untuk membantu ABK semakin kuat. Deny pun tak hanya ingin meraup keuntungan saja, dari usaha yang ditekuninya sejak akhir 2018 tersebut. Ia mulai mendonasikan hasil penjualan camilan cookies ikan gabusnya ini untuk pendidikan ABK.

“Selalu ada banyak pesanan camilan cookies ikan gabus, kemarin saja ada 1.000 camilan cookies ketika ada kegiatan anak berkebutuhan khusus. Senang bisa memenuhi gizi dan pendidikan bagi anak-anak tersebut,” kata Deny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement