Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Vendor ponsel pintar Huawei memprediksikan penurunan pengiriman ponsel pintar hingga 20% pada tahun ini karena sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap bisnisnya.
Perusahaan membeberkan proyeksi internal 2020 kepada sejumlah manajer terbatas dari divisi elektronik konsumennya pada Januari.
"Sanksi AS yang mengakibatkan Huawei tak bisa menggunakan layanan Google, berkontribusi terhadap penurunan penjualan," kata narasumber yang mengetahui masalah itu, dilansir dari TechRadar Pro, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga: Meski Amerika Tak Percaya, Huawei Tetap Pede Operator Jaringan Eropa Bakal Pilih Teknologi 5G-nya
Pada 2019, Huawei mampu meningkatkan pengiriman ponsel pintar hingga menyentuh angka 240 juta unit meski berada di bawah tekanan AS sejak Mei. Hal itu membuat Huawei mampu melampaui penjualan ponsel pintar Apple.
Perusahaan China itu terus menjual P30 Pro dan ponsel lain yang dirilis sebelum berlakunya sanksi AS sehingga penjualan ponsel pintar di luar negeri pun tetap tinggi.
Namun, tahun ini perusahaan memproyeksikan penurunan pengiriman di kisaran 190 juta-200 juta ponsel pintar karena hukuman AS.