REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona yang melanda Indonesia mendongkrak harga jahe di Jakarta. Berdasarkan pantauan, Kamis (12/3), harga jahe melejit hingga mencapai Rp 80 ribu/kg dari Rp 30 ribu pada saat kondisi normal.

Pantauan Pasar Tebet Barat dan Pasar Kebayoran Lama di Jakarta Selatan, harga jenis jahe biasa Rp 60 ribu/kg. Sedangkan jahe merah bahkan mencapai Rp 90 ribu per kg.

"Sekarang jahe lagi mahal harganya Rp 60 ribu per kg, padahal sebelumnya hanya Rp 20 ribu. Akhir-akhir ini naik karena virus corona di Indonesia itu," kata pedagang sayur mayur Aceng di Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan.

Menurutnya, jahe merah dan putih sedang banyak permintaan di pasar, dalam sehari bisa terjual hingga tiga kilogram. Aceng juga mengaku bingung dengan kenaikan harga rempah-rempah yang terjadi saat ini.

"Saya juga bingung kenapa naik banget, mungkin sedang ada wabah virus corona kata orang-orang bisa menjadi penangkal virus," ujarnya.

Sementara itu, pedagang lain di Pasar Kebayoran Lama, Ani, mengaku, harga jahe juga naik dan banyak dicari orang. Hal ini terjadi sejak beredar isu dapat mencegah Covid-19.

"Harga jahe biasa sekarang Rp 50 ribu dari sebelumya Rp 30 ribu per kg, jahe merah yang tinggi dan diburu sampai Rp 90 ribu per kg sekarang, biasanya hanya Rp 35 ribu," kata Anita.

Dia mengaku, pasokan empon-empon dari distributor di Pasar Maja Tangerang juga sedang langka. Harganya naik sejak isu Covid-19.

"Alhamdulillah, jahe putih yang saya sediakan 20 kilogram per hari habis sekarang, ya paling kalau sisa dua kilogram saja. Bahkan, jahe merah saya tidak pasok karena tinggi banget harganya, kalau ada pesanan saja baru saya ambil,"ujarnya.

Sementara itu, pedagang susu jahe merah, Sri Ningsih, mengaku, membeli jahe merah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang biasanya Rp 30 ribu/kg sekarang sudah mencapai Rp 80 ribu/kg.

"Saat ini, jahe merah sedang sulit dicari karena banyak yang beli. Kalau pun ada, harganya melonjak tinggi seperti sekarang ini," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika