REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Setelah sukses dengan gelaran Festival Manggis 2019, kini Kabupaten Purwakarta siap menggelar Festival Manggis 2020. Berbagai rangkaian acara telah disiapkan oleh panitia dalam gelaran yang akan diselenggarakan pada 14-15 Maret.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengatakan, Kegiatan tersebut berpusat di Kampung Margaluyu, Desa Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta. Ditargetkan ribuan pengunjung akan hadir meramaiakn event pariwisata tersebut.
“Target pengunjung di acara Festival Manggis tahun 2020 ini diperkirakan 1500 orang,” kata Heri kepada Republika, Jumat (13/3).
Heri menuturkan, Festival Manggis menjadi agenda rutin yang akan digelar setiap tahunnya. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu agenda wisata untuk menarik minat wisatawan.
“Tentu ini untuk mendongkrak wisatawan untuk datang ke Purwakarta. Apalagi dengan kegiatan panen raya manggis ini,” ujarmya.
Ia mengatakan, dalam festival ini ada berbagai kegiatan menarik. Ada lomba-lomba siap diadakan dalam festival itu di antaranya, lomba sortir buah manggis, lomba merangkai buah manggis, dan tebak buah manggis. Selain itu, sambung pucuk bibit manggis turut masuk dalam rangkaian lomba.
Tak lupa, kata dia, pengunjung bisa makan manggis sepuasnya secara gratis. Dengan begitu semakin banyak wisatawan yang mengenal cita rasa manggis yang menjadi salah satu buah unggulan Purwakarta.
“Pokoknya, seru. Kami undang seluruh warga Purwakarta dan luar Purwakarta untuk hadir,” ajaknya.
Berdasarkan data pada Dinas Pangan dan Pertanian, luas perkebunan manggis di Purwakarta mencapai 1.500 hektar. Jumlah tersebut tersebar di empat kecamatan pada wilayah tersebut, yakni, Wanayasa, Bojong, Kiarapedes, dan Darangdan.
Volume produksi setiap panen raya buah manggis rata-rata mencapai 47 ton per hektar. Jumlah tersebut sudah memiliki orientasi ekspor ke berbagai negara. Artinya, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal buah manggis di Purwakarta.