Jumat 13 Mar 2020 18:52 WIB

Pertandingan Persib-PSS Sleman Diminta Tanpa Penonton

DPRD mendukung langkah cepat pemprov Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
 Pertandingan Persib-PSS Sleman Diminta Tanpa Penonton. Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan usai rapat penanggulangan Covid-19, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3).(Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pertandingan Persib-PSS Sleman Diminta Tanpa Penonton. Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan usai rapat penanggulangan Covid-19, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3).(Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pertandingan Liga I Persib PSS Sleman yang akan digelar di Jalak Harupat, Ahad (13/3). Menurut, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, terkait rekomendasi pertandingan tersebut masih harus dibahas dengan kepolisian untuk membahas bagaimana menghindari potensi besar penyebaran Covid 19.

"Bahkan kan di liga-liga di Eropa pun pertandingan tetap dilaksanakan tapi tanpa penonton cukup nonton bareng (Nobar) di rumah masing-masing. Itu dalam satu dua hari ini akan ambil keputusan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat (13/3).

Baca Juga

Menurut Emil, untuk mengantisipasi penyebaran Corona, pihaknya menguatkan sistem rumah sakit. Salah satunya, menambah jumlah rumah sakit rujukan virus korona di lini dua dan menyalurkan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis di Jabar.

"Kita menambahi rumah sakit yang sudah siap di ring dua menjadi sekitar 27. Kemudian kita sudah mengirimkan sesuai kebutuhan, seperti ke Tasikmalaya," katanya.

Dalam penanganan penyebaran COVID-19 mendapat dukungan DPRD Jabar. Salah satunya dari sisi anggaran. Menurut Kang Emil, jumlah anggaran dari pos Belanja Tidak Terduga masih dalam pembahasan.

"Dari sisi anggaran juga sudah didukung oleh DPRD, angkanya sedang dibahas jadi belum fix karena biaya itu kan bukan hanya untuk penanganan COVID-19, sisanya ada kebencanaan," katanya.

Emil juga mengimbau masyarakat Jabar untuk mengurangi aktivitas berjabat tangan. Ia meminta masyarakat untuk menggantinya dengan menggabungkan kedua telapak tangan di dada sambil sedikit membungkuk. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

"Saya kira itu sudah menunjukkan rasa hormat jadi kurangi berjabat tangan," kata Emil.

Sementara menurut Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru'yat, pihaknya mendukung penuh langkah cepat dan proaktif Pemda Provinsi Jabar dalam penanganan penyebaran COVID-19.

"Terkait dengan status siaga 1 dan penerapan proaktif tes ini tentu memerlukan anggaran dan kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah untuk tersedianya alokasi anggaran dengan memperhatikan mekanisme dan ketentuan berlaku," papar Achmad.

Achmad juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperkuat kekebalan tubuh karena COVID-19 sulit masuk kepada tubuh yang prima.

"Pada prinsipnya kami DPRD mengimbau seluruh masyarakat di Jabar untuk memperkuat kekebalan tubuh agar prima karena virus sulit menulari orang dengan kondisi yang prima," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement