REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman memperketat pengawasan di wilayah perbatasan dengan Austria, Swiss, Perancis, Luksemburg, dan Denmark mulai Senin (16/3). Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan pengawasan tersebut merupakan upaya untuk mencegah wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 yang mulai berkembang secara agresif.
"Saya memutuskan hari ini bahwa kontrol perbatasan akan diperkenalkan sementara di perbatasan dengan Austria, Swiss, Prancis, Luksemburg, dan Denmark mulai pukul 08.00," ujar Seehofer dalam konferensi pers.
Pada Ahad lalu, Jerman mengonfirmasi 4.838 kasus virus corona dengan 12 kematian. Jumlah kasus yang dikonfirmasi mengalami kenaikan cukup signifikan. Seehofer mengatakan virus corona bergerak dengan cepat dan agresif.
"Kita harus berasumsi bahwa perkembangan virus ini belum mencapai puncaknya. Jadi situasinya sekarang sangat serius," ujar Seehofer.
Jerman telah menutup sekolah pada pekan ini hingga setelah liburan Paskah atau akhir April. Sejumlah kota lainnya seperti Hamburg, Berlin, dan Cologne menutup semua bar, bioskop, teater, dan aula konser.
Wakil Ketua Grup Parlemen Sosial Demokrat, Baerbel Bas, mengatakan pemerintah Jerman perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih keras jika jumlah kasus baru terus bertambah. Menurutnya, pemerintah bisa saja mengambil opsi lockdown jika diperlukan.
"Jika jumlah infeksi baru tidak dapat diperlambat dengan tindakan saat ini, kuncian total harus dipertimbangkan," ujar Bas kepada surat kabar Die Welt.
Sebelumnya, Lufthansa mengatakan telah mengatur penerbangan khusus untuk membawa antara tiga ribu hingga empat ribu penumpang kapal pesiar dan turis ke Jerman. Sebagian besar dari mereka berada di Kepulauan Canary dan Karibia. Maskapai akan mengoperasikan penerbangan carter atas nama perusahaan pelayaran dan pariwisata.