REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang menolak sementara kedatangan wisatawan atau turis asing ke Pulau Wehdalam. Kebijakan ini sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona baru (Covid-19) yang semakin meluas di Indonesia.
Kepala Bagian Umum dan Humas Sekertariat Daerah Kota Sabang Bahrul Fikri mengatakan Pemkot Sabang telah menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19. Hasilnya 14 poin penting untuk dipatuhi, seperti menolak kedatangan turis asing untuk sementara ke Sabang.
"Tamu atau wisatawan asing akan ditolak masuk ke Sabang sementara waktu ini, termasuk juga warga Sabang yang akan keluar negeri akan dilarang melakukan kunjungan," katanya di Sabang, Aceh, Senin (16/3).
Kemudian, kata Bahrul, Pemkot Sabang juga meminta agar kapal yacht untuk sementara tidak merapat ke pulau paling barat Indonesia tersebut. Namun, bagi yang telah berada di Sabang maka untuk segera bertolak ke kota selanjutnya.
"Kegiatan sekolah juga diliburkan selama 14 hari dan seluruh kegiatan juga ditiadakan. Masyarakat Sabang diminta perbanyak doa kepada Allah SWT di mushola dan masjid-masjid," katanya.
Tak hanya itu, tambah dia, Pemkot Sabang juga mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah mulai pada Selasa (17/3) hingga 14 hari mendatang, serta seluruh kegiatan ditiadakan di Sabang. Pemkot Sabang, lanjut dia, juga meniadakan apel Senin, serta menolak untuk sementara kunjungan dan kegiatan ke luar daerah, agar Covid-19 benar-benar tidak masuk ke Sabang.
Bahkan, kata dia, berbagai kegiatan seminar dan pertemuan rapat sementara waktu ditiadakan di Sabang. Pemkot Sabang juga meminta warga untuk intensif memeriksa kesehatan bila ada gejala demam, pilek, dan sejenisnya
"Pintu masuk ke Kota Sabang akan diperketat, masyarakat diimbau kedepankan perilaku hidup bersih dan sehat. Instansi kesehatan dapat berkoordinasi apabila mendapati pasien dengan gejala serupa Corona," katanya.