REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Brasil akan mempekerjakan lebih banyak dokter untuk memerangi virus corona dan akan melibatkan dokter-dokter Kuba di Brasil, Senin (16/3). Keberadaan para dokter Kuba di Brasil merupakan bagian dari program medis, yang dibatalkan pada akhir 2018 di tengah perselisihan diplomatik antara Kuba dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Para pejabat kementerian kesehatan Brasil mengatakan mereka pada awalnya berencana mempekerjakan warga Brasil. Namun, setelah itu, mereka memutuskan mencoba melibatkan dokter Kuba.
Hampir 9.000 dokter Kuba, yang banyak di antaranya menjalankan tugas di kalangan masyarakat miskin dan terpencil di Brasil, ditarik pulang oleh Kuba pada November 2018. Bolsonaro mengatakan para dokter itu bekerja seperti budak karena pemerintah Kuba mengambil 75 persen gaji mereka.
Sebanyak 1.800 dokter tidak kembali ke Kuba dan akan memenuhi syarat untuk dipekerjakan kembali. Kuba memiliki layanan kesehatan yang disegani dan menjadi salah satu sumber utama pendapatan dari ekspor dengan mengirimkan sedikitnya 50 ribu pekerja kesehatan ke lebih dari 60 negara.
Bagi para dokter Kuba dengan standar mereka, uang yang diterima cukup baik kendati gaji mereka dipotong. Pejabat kementerian kesehatan Brasil mengatakan mahasiswa kedokteran tingkat akhir juga akan dipanggil untuk membantu menjalankan langkah-langkah mengatasi virus corona.