Selasa 17 Mar 2020 12:30 WIB

Lambannya Respons Liga Primer Disemprot Wayne Rooney

Para pemain di kompetisi Inggris diperlakukan layaknya kelinci perconaan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wayne Rooney(REPUBLIKA)
Foto: REPUBLIKA
Wayne Rooney(REPUBLIKA)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Di antara lima liga top Eropa, Liga Primer Inggris menjadi kompetisi terakhir yang resmi ditunda sebagai antisipasi penyebaran virus korona jenis baru atau Covid-19. Otoritas tertinggi sepak bola Inggris (FA) resmi mengumumkan penghentian sementara sejumlah kompetisi, termasuk Liga Primer Inggris, pada Jumat (13/5) waktu setempat.

Beberapa jam sebelumnya, otoritas penyelenggara Ligue 1 dan Bundesliga sudah lebih dulu mengumumkan penghentian sementara kompetisi level tertinggi di Prancis dan Jerman tersebut. Bahkan, dua hari sebelumnya, pihak penyelengara kompetisi Liga Spanyol dan Liga Italia sudah menghentikan sementara gelaran La Liga dan Seri A.

FA mengambil keputusan menghentikan kompetisi Liga Primer Inggris seusai melakukan pertemuan darurat dengan sejumlah pihak terkait, seperti penyelenggara Liga Primer Inggris, EFL, serta sejumlah klub peserta. Namun, desakan terhadap penghentian Liga Primer Inggris ini terasa lebih besar setelah pelatih Arsenal Mikel Arteta divonis positif mengidap Covid-19.

Pun dengan winger Chelsea, Callum Hudson-Odoi, yang kedapatan positif virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. Di titik inilah, kritik keras mantan penyerang Manchester United, Wayne Rooney, terasa begitu relevan, terutama terkait lambatnya respons Liga Primer Inggris untuk mengambil langkah antisipasi virus korona. Hingga 13 Maret waktu setempat, setidaknya ada 798 kasus positif virus korona di Inggris dan 11 kematian akibat virus tersebut di Inggris Raya.

Dalam tulisannya di salah satu media Inggris, the Times, Rooney bahkan menyebut para pemain sepak bola di Inggris, terutama di pentas Liga Primer Inggris dan Divisi Championship, diperlakukan layaknya kelinci percobaan. Terlepas dari anjuran Pemerintah Inggris terkait belum adanya larangan penyelenggaran kegiatan olahraga, FA semestinya bisa bertindak lebih cepat guna mengantisipasi penyebaran virus korona di pentas sepak bola Inggris.

"Mengapa kita harus menunggu hingga Jumat? Kenapa harus menunggu Arteta untuk jatuh sakit sebelum akhirnya kita melakukan hal yang tepat. Untuk semua pemain, staf pelatih, dan keluarga mereka, sepekan terakhir adalah pekan yang mengkhawatirkan. Itu karena kita tidak memiliki kepemimpinan yang bagus di FA, Liga Primer, dan pemerintah. Akhirnya, setelah pertemuan darurat, keputusan yang tepat diambil. Namun, selama itu, seluruh pesepak bola di Inggris seperti menjadi kelinci percobaan,\" tulis Rooney, dikutip Selasa (17/3).

Rooney pun menyebut, saat sejumlah cabang olahraga lain sudah mengambil keputusan yang tepat dengan melakukan penundaan, kompetisi sepak bola di Inggris sudah terus berjalan. Kondisi ini, tutur Rooney, justru meningkatkan risiko penyebaran virus korona. Selain itu, keputusan untuk melanjutkan kompetisi makin meningkatkan kecurigaan dari para pemain.

"Saya rasa, sebagian besar pesepak bola sudah beranggapan, keputusan itu berkaitan erat dengan perputaran uang yang besar di kompetisi ini. Untungnya, sepak bola telah mengambil keputusan tepat dengan menunda kompetisi musim ini. Saat nyawa orang dipertaruhkan, itulah yang harus menjadi prioritas utama," tutur mantan penyerang timnas Inggris tersebut.

Dalam keputusannya, FA memang telah menunda semua kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris, mulai dari Liga Primer Inggris, Liga Sepak Bola Inggris, dan Liga Super Wanita, hingga 3 April mendatang. Namun, menilik kondisi terkini dari penyebaran virus korona, bukan tidak mungkin waktu penundaan itu bisa lebih panjang.

Bahkan, salah satu skenario yang muncul, kompetisi sepak bola di Inggris baru bisa selesai pada September nanti. Skenario ini pun diterima oleh Rooney. Mantan penyerang DC United yang kini merumput bersama Derby County di Divisi Championship itu, mengaku siap apabila harus tampil pada September mendatang.

''Apabila kami mesti tampil di September, kami harus siap akan hal itu. Itu adalah bagian dari pekerjaan kami. Namun, kondisi itu harus ditopang dengan lingkungan yang aman dan sehat buat para pemain dan para penonton,'' kata pemain yang masih tercatat sebagai top scorer sepanjang masa Manchester United (MU) tersebut.

Mantan bek sayap MU, Gary Neville, mengkritik Liga Primer Inggris dalam merespons wabah virus korona. Ia melihat penyelenggara kompetisi tersebut tidak cukup cepat dalam mengeluarkan kebijakan sebagai upaya melawan penularan Covid-19.

Menurut Neville, setelah ada fakta merugikan, biasanya Liga Primer baru bertindak. \

"Contoh kepemimpinan yang memalukan dari Premier League," demikian cuitan sosok yang kini menjadi pundit sepak bola itu.

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Liverpool Liverpool 15 11 3 1 31 18 36
2 Chelsea Chelsea 16 10 4 2 37 18 34
3 Arsenal Arsenal 16 8 6 2 29 14 30
4 Nottingham Forest Nottingham Forest 16 8 4 4 21 2 28
5 Manchester City Manchester City 16 8 3 5 28 5 27
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement