Rabu 18 Mar 2020 10:38 WIB

Cina Kembali Usir Wartawan AS

Langkah ini dilakukan setelah AS menuding lima media Cina sebagai misi asing.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Cina.(ABC News)
Foto: ABC News
Bendera Cina.(ABC News)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan akan kembali mengusir wartawan Amerika Serikat (AS) yang bekerja untuk New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post. Beijing meminta kepada wartawan dari tiga media tersebut untuk mengembalikan kartu pers mereka dalam kurun waktu 10 hari.

Beijing mengatakan, para wartawan tersebut tidak diizinkan untuk meliput di wilayah Cina daratan, Hong Kong, maupun Makau. Langkah ini dilakukan setelah pemerintah AS menuding lima media Cina sebagai misi asing dan membatasi jumlah warga negara Cina yang bekerja di AS. Beijing menyatakan, tindakan timbal balik ini perlu dilakukan karena AS telah menindas media Cina.

"Pengusiran jurnalis Cina di AS adalah bukti penindasan politik yang ditingkatkan. Sudah terlalu lama, jurnalis Cina diperlakukan tidak adil di bawah kebijakan diskriminatif AS," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying dalam cicitan di Twitternya.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak Beijing untuk mempertimbangkan kembali langkah tersebut. Menurutnya, pengusiran itu sama saja dengan mengekang kebebasan pers.

"Saya menyesali keputusan Cina hari ini, sejujurnya akan sangat baik bagi orang-orang Cina di masa global yang sangat menantang ini, di mana lebih banyak informasi, lebih banyak transparansi. Ini sangat disayangkan. Saya harap mereka dapat mempertimbangkan kembali," ujar Pompeo dilansir Aljazirah, Rabu (18/3).

Sebelumnya, Presiden Donald Trump membatasi jurnalis Cina yang bekerja di AS. Pemerintah AS hanya memberikan 100 visa kepada para pekerja Cina. Dengan demikian secara de facto, sepertiga dari staf kantor media Cina di AS dipulangkan. Diketahui ada 160 warga Cina di AS yang bekerja untuk Kantor Berita Xinhua, dan China Global Television Network.

Cina sebelumnya juga telah mengusir tiga wartawan Wall Street Journal pada Februari lalu. Pengusiran itu terkait dengan pemberitaan tentang wabah virus korona yang dinilai merugikan Cina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement