REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tambang, BUMI Resources menerapkan work from home sebagai langkah tindak lanjut antisipasi wabah virus corona. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, langkah WFH ini diterapkan kepada kriteria karyawan tertentu.
"Kami dengan senang hati memberi saran Kebijakan Work From Home (“WFH”) berlaku mulai 17 Maret 2020 hingga 30 Maret 2020 untuk kelompok tertentu karyawan untuk meminimalkan kontak dengan orang lain di fasilitas umum yang dapat mengekspos kami risiko karyawan terinfeksi oleh COVID-19, juga untuk memastikan kelangsungan bisnis perusahaan mengelola karyawan, pekerjaan, dan teknologi informasi dengan benar," ujar Dileep, Rabu (18/3).
Dileep menjelaskan, kebijakan ini dibuat oleh perusahaan untuk memastikan operasi bisnis perusahaan berlanjut dengan lancar di tengah wabah COVID-19. Kedua, minimalkan paparan karyawan ke tempat-tempat umum, orang banyak dan pertemuan untuk mengurangi risiko infeksi.
Kebijakan WFH berlaku untuk karyawan tertentu PT Bumi Resources Tbk. Seperti kondisi yang ditentukan di bawah ini:
A. Karyawan senior: Karyawan lanjut usia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
B. Staf karyawan: Karyawan tidak diberikan fasilitas mobil perusahaan atau digunakan untuk umum fasilitas transportasi atau memiliki masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau merasa tidak sehat.
C. Manajemen: Untuk level manajer dan atas akan menerapkan WFH parsial dengan mempertimbangkan urgensi pekerjaan mereka.
"Perusahaan akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa ada kepatuhan ketat untuk melindungi karyawan dan manajemen dari kemungkinan infeksi COVID-19. Perusahaan akan memantau dan meninjau kebijakan secara berkala tergantung pada intensitas pandemi," ujar Dileep.
Manajemen dan unit bisnis BUMI selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Provinsi Pemerintah DKI Jakarta dan institusi kesehatan terkait dalam mencegah penyebaran COVID-19.