Kamis 19 Mar 2020 11:46 WIB

Imbas Corona, Stok Darah PMI Bandung Berkurang Drastis

Penurunan pendonor darah diperkirakan berlangsung hingga Mei mendatang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Imbas Corona, Stok Darah PMI Bandung Berkurang Drastis. Foto ilustrasi.
Foto: Mahmud Muhyidin
Imbas Corona, Stok Darah PMI Bandung Berkurang Drastis. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengungkapkan dampak penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 membuat target stok (labu) darah mengalami penurunan drastis. Sejumlah strategi dan langkah disiapkan lembaga tersebut agar kebutuhan darah untuk masyarakat tiap bulan bisa terpenuhi dengan baik.

"Terjadi penurunan signifikan, saya kaji seperti akhir bulan puasa, penurunan ini sepertiganya. Biasa peroleh harusnya 500 (kantong labu) memenuhi kebutuhan rumah sakit, sekarang terpenuhi 167 unit," ujar Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah disela-sela penyemprotan disinfektan di Masjid Al-Ukhuwah, Kamis (19/3).

Baca Juga

Menurutnya, penurunan pendonor darah terasa pada hari libur, yaitu Sabtu dan Ahad, termasuk Senin. Ia pun sedikit khawatir sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan dan biasanya dua pekan sebelum puasa menyimpan stok.

"Sabtu-Ahad biasa ramai sekarang menurun dan Senin menurun drastis sementara kebutuhan (darah) meningkat," katanya.

Ia memperkirakan penurunan pendonor darah akan berlangsung hingga Mei mendatang. PMI Kota Bandung melakukan strategi dengan cara membuat surat layanan ke instansi, termasuk TNI dan Polri bisa mengirimkan 10 hingga 15 anggota untuk mendonor. Kemudian, ia membuat surat imbauan kepada rumah sakit, yaitu mereka yang meminta darah membawa donor pengganti dua orang.

Uke mengirimkan pesan singkat kepada seluruh pendonor yang rutin untuk mendonorkan darah kembali. Ia memastikan mereka yang mendonorkan darah ke PMI adalah orang-orang sehat dan tidak memiliki riwayat demam atau yang menunjukkan gejala Covid-19.

"Kita harus tetap melayani dengan keadaan yang memang harus membuat strategi persediaan minimal 500 (kantung labu)," ujarnya. 

Menurutnya, saat akan mendonorkan darah, para pendonor akan terlebih dahulu diperiksa suhu tubuh. Jika suhu tubuhnya tinggi, mereka tidak boleh mendonorkan darah.

"Baru mulai dua hari ini ada lonjakan (permintaan) misalnya untuk operasi butuh lima kantong. Sekarang butuhnya makin banyak," katanya.

Uke pun menambahkan tetap memperhatikan kondisi para petugas di lapangan dengan prosedur memakai masker, diberikan cairan antiseptik untuk tangan dan pemberian vitamin. Ia melakukan proteksi agar para petugas tidak terkena virus corona.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement