REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pembina dan pelatih olahraga di Sulawesi Tengah menilai banyaknya atlet Sulteng yang hengkang ke daerah lain karena minimnya perhatian dari pemerintah daerah setempat terhadap masa depan atlet. "Ini kenyataan sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah daerah," kata Sandrina, salah seorang pembina dan pelatih salah satu cabang olahraga di Palu, Kamis (19/3).
Ia mengatakan, akibat minimnya perhatian pemerintah, tidak heran jika atlet pindah ke daerah lain demi masa depan mereka. "Memang selama ini atlet berprestasi di Sulteng mendapat apresiasi dari pemerintah berupa bonus, tapi masa depan mereka tidak ada. Misalkan, bisa menjadi PNS atau dipekerjakan di perusahaan besar atau perusahaan daerah," ujarnya.
Padahal, di daerah lain, kata dia, atlet berprestasi mendapatkan perhatian besar dari pemerintah daerahnya sehingga atlet bersangkutan tidak lagi memikirkan masa depannya karena sudah mendapat jaminan dari pemerintah. "Paling tidak, atlet berprestasi itu mendapat dana insentif setiap bulannya," kata mantan pelatih timnas sepak takraw Sea Games ini.
Sandrina mengatakan, mereka telah mengusulkan perbaikan kesejahteraan atau masa depan para atlet berprestasi pada rapat kerja KONI se-Sulteng yang berlangsung 13-14 Maret 2020. Mereka berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan usulan tersebut.
Ia menambahkan, selain atlet, pelatih juga seyogianya mendapatkan dana insentif bulanan. Sebab, bagaimanapun atlet berhasil mengukir prestasi karena peran dari seorang pelatih.
Hal senada disampaikan Ayu, seorang pelatih salah satu cabang olahraga unggulan di Provinsi Sulteng, yang juga mengusulkan agar atlet dan pelatih berprestasi mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. "Kalau atlet dan pelatih itu berdomisili di ibu kota provinsi maka Pemprov Sulteng bisa memberikan insentif, begitu pula di kabupaten/kota," kata dia.
Dia optimistis jika hal itu direalisasi, tidak akan ada atlet Sulteng yang terpaksa harus pindah dan membela daerah lain dalam berbagai kejuaraan nasional karena mereka sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah untuk masa depannya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Sulteng Tirtayasa Efendi mengatakan, pihaknya sudah memasukkan hal tersebut dalam program tahunan KONI yang akan diusulkan kepada pemerintah daerah.
"Saat raker KONI yang lalu, hal ini menjadi salah satu perhatian dalam pembahasan pembinaan dan prestasi olahraga di Provinsi Sulteng dan KONI mengakui memang selama ini perhatian bagi atlet dan pelatih berprestasi masih sangat minim sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah ke depan guna meningkatkan prestasi olahraga di daerah ini," ujarnya.