REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan cairan antiseptik untuk mencegah virus Corona mendorong para siswa di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Solo, Jawa Tengah membuat terobosan membuat hand sanitizer dari bahan-bahan alami. Cairan antiseptik itu dibuat oleh para siswa dalam Karya Ilmiah Remaja SMP Muhammadiyah PK Kota Barat. Siswa meracik sendiri bahan-bahan dasar hand sanitizer seperti Kemangi dan daun sirih.
Salah seorang guru SMP Muhammadiyah PK Kota Barat, Nurul Fitria dalam kesempatan itu memperkenalkan hasil pembuatan hand sanitizer para siswanya. “Kami mencoba memanfaatkan kearifan lokal yaitu kemangi dan daun sirih. Kami membuat menjadi dua jenis yaitu sikura (sirih dan kulit rambutan) dan kemayu (kemangi, lidah buaya, dan kulit jeruk purut),” Kata Nurul dalam rilis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (19/3).
Nurul menjelaskan daun sirih dan daun kemangi sengaja dipilih karena mengandung pengganti alkohol. Kandungan itu sebagai antiseptik melawan kuman. Selain itu, dua bahan tersebut bisa menjawab kesulitan masyarakat mendapatkan alkohol di pasaran.
Nurul Fitria menambahkan bahwa pembuatan hand sanitizer cukup mudah dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Untuk pembuatan hand sanitizer sikura, di antaranya adalah merebus daun sirih dan kulit rambutan dalam dalam wadah berbeda untuk diambil ekstraknya. Setelah itu, baru dicampur sesuai selera. Kita tambahkan minyak zaitun sebagai pelembut di tangan.
Yang kedua, pembuatan hand sanitizer kemayu, di antaranya adalah lidah buaya dikupas kulitnya untuk diambil dagingnya. Daun kemangi dicuci bersih. Kedua bahan tersebut diblender lalu diambil ekstraknya. Serbuk jeruk purut dilarutkan dengan air kemudian dicampur dengan ekstrak kemangi dan lidah buaya.
“Kandungan yang hampir sama dengan alkohol adalah daun kemangi dan daun sirih. Komposisinya kandungan alkoholnya perlu penelitian lebih lanjut,” katanya.
Kandungan yang terdapat dalam kulit rambutan dan lidah buaya adalah sebagai antioksidan. Zat kimia yang ada di dalamnya seperti saponin, tanin, dan polivenol. Saponin dan tanin sebagai antibakteri. Polivenol setelah diekstrak terdapat buih atau gelembung. Hal itu bisa digunakan sebagai cuci tangan.
Nurul Fitria mengatakan bahwa manfaat yang bisa diperoleh dari produk ini adalah untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer di masyarakat. Menurutnya kebanyakan masyarakat masih menggunakan alkohol, padahal keberadaan alkohol sudah langka.
“Sebaiknya kita berharap bahan kearifan lokal bisa lebih dimanfaatkan. Hal itu karena keberadaannya banyak, mudah, murah, dan manfaatnya bisa dirasakan,” katanya.